Ayo…! Bersihkan BUMN dari Mafia
JAKARTA- Keinginan kuat untuk memberantas praktik korupsi yang sudah akut di berbagai lini, Presiden Prabowo Subianto jangan sampai dibiarkan berjuang sendirian. "Rakyat harus bersatu sekaligus memberi dukungan.," pinta akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Ridwan Fawallang, Minggu (2/3).
Menurut dia, dukungan itu menjadi penting mengingat apa yang diinginkan oleh Presiden Prabowo merupakan semangat baru dalam upaya pemberantasan korupsi yang tengah marak di tanah air seperti kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding, Pertamina Patra Niaga dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023.
Ia menjelaskan Prabowo pernah mengatakan bahwa para koruptor bakal dikejar sampai ke Antartika. Ini tentu tak sekadar omong kosong, tetapi peringatan keras bagi mereka yang suka merampok uang rakyat.
Bersih-bersih
Wakil Ketua Umum Nasional Corruption Watch (NCW) Donny Manurung meyakini bahwa pemberantasan korupsi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan langkah guna memastikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersih dari korupsi.
"Langkah bersih-bersih ini bukan hanya dinantikan masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi sinyal positif bagi investor global. Dengan BUMN yang bersih dan transparan, investor tidak akan takut lagi berurusan dengan Indonesia," kata Donny.
Menurut dia, pengungkapan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada 2018-2023 berkaitan erat dengan kebijakan terbaru pembentukan superholding Danantara, di mana Pertamina menjadi bagian di dalamnya.
"Presiden Prabowo (Subianto) ingin memastikan bahwa Danantara benar-benar bersih dari praktik korupsi, sebuah langkah yang tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat dan dunia investasi," kata Donny.
Tidak Ada Kompromi
Di sisi lain, Donny menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap para pelaku korupsi dalam kasus tersebut harus berjalan maksimal. Ia mengingatkan agar tidak ada kompromi dalam memberikan hukuman kepada para pelaku kejahatan ekonomi itu.
"Kita harus pastikan para koruptor ini mendapat hukuman seberat-beratnya. Jangan sampai mereka hanya mendapat hukuman ringan, karena ini menyangkut reputasi pemerintah dan juga indeks persepsi korupsi Indonesia di mata dunia," katanya.
Sementara itu, Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi mengatakan, dukungan para akademisi dan rakyat harus dimanfaatkan Pemerintah untuk menindak tegas para mafia khususnya mafia migas dan mafia pangan yang selama ini bercokol di BUMN.
"Tindakan tegas pada mafia di BUMN harusnya menjadi agenda reformasi tata kelola yang berkelanjutan. Penindakan mafia BUMN itu harus dilakukan secara transparan dengan mekanisme yang jelas, termasuk audit independen, investigasi terbuka dengan memberi ruang keterlibatan publik. Jika ini hanya dilakukan oleh aparat penegak hukum tanpa pelibatan masyarakat, maka hanya berpotensi terjadinya penyalahgunaan kewenangan," katanya.
Ayo…! Bersihkan BUMN dari Mafia
0 Comments





- Mengejutkan, Indonesia Jadi Negara Termiskin Ke-4
- Bansos Tak akan Pernah Bisa Kurangi Kemiskinan
- Ayo, Ramai-ramai Beralih Mengonsumsi Pangan Lokal
- Selamat Tinggal Peperangan, Ukraina-Rusia Diambang Damai
- Menaikkan Harga, Rangsang Petani Meningkatkan Kualitas Panen
- Wow, Subsidi dan Kompensasi Gerogoti ABPN Ratusan Triliun Rupiah
- Donald Trump: Saya Ingin Putin Berhenti Menembak!
- Paus Fransiskus Selalu Menyerukan Perdamaian Demi Masyarakat yang Adil dan Setara
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!