Pasukan Israel Tewaskan Warga Palestina Usai Serangan Pemukim di Tepi Barat, Korban Termasuk Remaja 15 Tahun
JAKARTA, GENVOICE.ID - Ketegangan di wilayah Tepi Barat kembali memanas setelah aksi kekerasan antara pemukim Israel dan warga Palestina menewaskan tiga orang Palestina pada Rabu (26/6). Dalam insiden terpisah, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun juga dilaporkan tewas setelah ditembak tentara Israel di kota Al-Yamoun, wilayah utara Tepi Barat.
Menurut pernyataan otoritas kesehatan Palestina, bentrokan terjadi di Kafr Malik, kawasan timur laut Ramallah, yang mengakibatkan tiga warga tewas dan tujuh lainnya luka-luka. Bentrokan itu dipicu oleh serangan puluhan pemukim Israel yang membakar properti milik warga Palestina. Militer dan kepolisian Israel kemudian turun tangan di lokasi setelah mendapat laporan mengenai kekerasan yang melibatkan aksi saling lempar batu.
Pihak militer Israel mengklaim beberapa warga Palestina menyerang pasukan dengan batu dan senjata api. Pasukan pun membalas dengan tembakan. Dalam kejadian itu, lima warga Israel ditangkap dan satu perwira tentara dilaporkan mengalami luka ringan.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan beberapa kendaraan terbakar. Namun, kebenaran rekaman tersebut belum dapat dipastikan secara independen.
Hussein al-Sheikh, pejabat senior Otoritas Palestina, menyebut tindakan Israel mendorong kawasan ke arah konflik yang lebih besar. Ia menyerukan agar masyarakat internasional segera bertindak untuk melindungi rakyat Palestina dari eskalasi kekerasan yang terus meningkat.
Sementara itu, pada hari yang sama, seorang remaja Palestina bernama Rayan Tamer Houshiyeh dilaporkan tewas akibat tembakan di bagian leher saat militer Israel melakukan operasi di Al-Yamoun, dekat Jenin. Bulan Sabit Merah Palestina dan Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian tersebut.
Insiden ini menambah daftar panjang remaja Palestina yang menjadi korban dalam beberapa waktu terakhir. Dua hari sebelumnya, seorang anak berusia 13 tahun bernama Ammar Hamayel juga tewas dalam kekerasan di Kafr Malik. Beberapa pekan lalu, militer Israel mengaku telah menembak seorang anak berusia 14 tahun yang disebut melempar batu di kota Sinjil.
Di bulan April, seorang remaja warga Palestina yang juga memegang paspor AS tewas tertembak di Turmus Ayya. Wali Kota setempat menyebut bahwa anak tersebut bersama dua temannya ditembak oleh pemukim bersenjata.
Sejak dimulainya perang di Gaza akibat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, angka kekerasan di Tepi Barat meningkat tajam. Data dari otoritas Palestina mencatat lebih dari 940 warga Palestina tewas oleh serangan tentara maupun pemukim Israel. Sementara itu, Israel melaporkan setidaknya 35 warga mereka tewas akibat serangan dari pihak Palestina maupun selama operasi militer di wilayah tersebut.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!