Zelensky Tunggu Ketulusan Rusia Akhiri Perang
JAKARTA- Jika Rusia setuju dengan gencatan senjata, mereka harus menunjukkan kemauan untuk mengakhiri perang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan. "Itulah yang ditunggu semua orang," katanya Sabtu (15/3).
Zelensky menyambut baik usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari. "Ukraina mendukung usulan itu sebagai langkah menuju perdamaian dalam konflik dengan Rusia."
Menurut Zelenskyy, mitra internasional semakin mengakui upaya diplomatik dari pihak Ukraina. Oleh sebab itu, Rusia seharusnya juga merespon dengan menunjukkan niat tulus untuk mengakhiri perang atau menghadapi tekanan yang meningkat.
Saat berbicara kepada wartawan di Kyiv, Zelenskyy mengatakan bahwa diskusi di Jeddah telah memperkuat posisi Ukraina dan meneguhkan sikap para sekutu negara itu.
Dia menegaskan penolakan Rusia terhadap usulan itu tidak hanya akan menunjukkan penentangan terhadap Ukraina, tetapi juga terhadap Trump.
"Putin hanya mencari posisi untuk mencegah perang berakhir," kata Zelenskyy.
Dia juga membantah laporan Rusia tentang pasukan Ukraina yang terkepung di wilayah Kursk, dan menyebutnya sebagai kebohongan Putin.
Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia berusaha mengepung pasukan Ukraina di wilayah Ukraina, tetapi militer Ukraina menyadari situasi itu.
Dia juga menekankan perlunya jaminan keamanan tertulis bagi Ukraina dan menyinggung isu rekonstruksi pasca-perang yang diusulkan Jerman dan Turki. "Ini adalah sinyal yang sangat positif. Ini menunjukkan bahwa semua orang percaya perang dapat diakhiri," katanya.
Soal keanggotaan di NATO, Zelenskyy menegaskan lagi bahwa Rusia tidak punya hak veto atas aliansi pertahanan Ukraina. "Mereka tidak memiliki kewenangan hukum di sini, dan tidak boleh diberi kesempatan menggunakan pengaruh mereka," katanya.
Zelenskyy menekankan bahwa militer Ukraina yang kuat adalah hal penting bagi pertahanan Ukraina dan keamanan Eropa. Dia mendesak tindakan dan komitmen para sekutu untuk membantu militer Ukraina.
Kendali Wilayah
Sehari sebelumnya, Zelenskyy saat berbicara kepada wartawan di Kyiv, mengatakan bahwa masalah kendali wilayah akan menjadi faktor utama pembicaraan gencatan senjata, dan Ukraina tidak akan mengakui wilayahnya yang diduduki sebagai bagian dari Russia.
"Masalah wilayah adalah yang paling sulit setelah gencatan senjata. Karena gencatan senjata membuka jalan bagi kedua belah pihak untuk mengakhiri perang. Dan saya yakin bahwa wilayah, pada kenyataannya, akan menjadi poin yang harus diselesaikan agar memungkinkan untuk mengakhiri perang," kata Zelenskyy seperti dikutip Interfax-Ukraina sebagaimana dilansir di kantor berita Antara.
"Itulah sebabnya saya melihat ini sebagai dua momen yang penuh tantangan. Yang pertama, sulit karena membutuhkan keberanian dan kemauan politik. Yang kedua, karena melibatkan dialog yang kompleks," katanya.
Zelensky Tunggu Ketulusan Rusia Akhiri Perang
0 Comments





- IESR Dorong Pemerintah Mengakomodir Alokasi Penggunaan Lahan untuk Energi Terbarukan
- Sempat Menggila, Kini Harga Minyak Brent Jatuh 27% dan Batu Bara Anjlok 69%
- Rusia dan Ukraina Masing-masing Serahkan 175 Tawanan Perang
- Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin Dipastikan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Indonesia Butuh Pemimpin yang Menolak Kompromi dengan Korupsi
- Petani Harus Lebih Banyak Nikmati Manfaat Kenaikan Produksi Pangan Ketimbang Tengkulak
- Zelensky Surati Trump, Siap Rundingkan Perdamaian Secepatnya
- PM Australia: Saya Pastikan Kami Dukung Indonesia Masuk OECD dan CPTPP
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!