Saudi Kutuk Serangan Israel ke Iran, Sebut Ancam Perdamaian Timur Tengah
JAKARTA, GENVOICE.ID - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, secara tegas mengutuk serangan Israel ke Iran yang dinilainya menghambat upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Mengutip dari ANTARA News, Minggu (15/6), pernyataan tersebut disampaikan Mohammed bin Salman dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian. Dalam pembicaraan itu, ia juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban akibat serangan Israel, seperti dilaporkan kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
Menurut Pangeran Mohammed, serangan militer tersebut telah merusak proses dialog yang tengah dibangun untuk menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi. Ia menegaskan bahwa Arab Saudi menolak penggunaan kekerasan dalam penyelesaian sengketa dan menyerukan agar dialog tetap menjadi fondasi utama dalam mencari solusi.
Presiden Iran pun menyampaikan rasa terima kasih atas simpati dan dukungan Arab Saudi. Ia memuji sikap tegas Riyadh yang dengan jelas mengecam tindakan agresi Israel.
Sebelumnya, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani juga menjadi pemimpin Arab pertama yang menghubungi Presiden Iran secara langsung. Ia menyatakan dukungan terhadap Iran serta mengecam keras tindakan militer Israel.
Pada Jumat dini hari (13/6), militer Israel melancarkan operasi besar-besaran terhadap Iran. Angkatan Udara Israel menyerang sejumlah fasilitas militer dan instalasi nuklir di Iran.
Pemerintah Israel mengklaim operasi itu bertujuan mencegah ancaman eksistensial terhadap negaranya. Berdasarkan laporan militer dan intelijen Israel, Iran disebut semakin dekat mencapai tahap kritis dalam pengembangan senjata nuklir.
Media Iran menyebutkan bahwa sejumlah pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir menjadi korban dalam serangan tersebut. Target serangan mencakup fasilitas nuklir di Natanz, Fordow, Isfahan, serta beberapa pangkalan militer di wilayah barat laut Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam aksi Israel sebagai kejahatan besar dan memperingatkan bahwa Tel Aviv akan menghadapi "pembalasan yang pahit dan mengerikan."
Sebagai balasan, Iran melancarkan operasi militer bertajuk Operation True Promise 3, yang dilaporkan telah menimbulkan puluhan korban di Israel.
Saat ini, pemerintah Israel disebut tengah mempersiapkan perluasan operasi militer terhadap program nuklir Iran. Di sisi lain, Teheran secara resmi telah memberitahukan Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris mengenai rencana serangan balasan yang lebih besar.
Rusia pun angkat suara, menyebut serangan Israel sepenuhnya tidak dapat diterima dalam konteks hukum internasional.
Saudi Kutuk Serangan Israel ke Iran, Sebut Ancam Perdamaian Timur Tengah
0 Comments





- Setelah Kenalkan Fitur Gambar Bergaya Studio Ghibli, ChatGPT Jadi Aplikasi Paling Banyak Diunduh di Dunia
- Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional ke Los Angeles, Protes Imigrasi Memanas
- Jack Grealish Terancam Dipinjamkan, Manchester City Belum Terima Tawaran
- Kolaborator Avicii Luncurkan Pertunjukan Teater Interaktif Berbasis Musik Sang DJ
- Grup (G)I-DLE Resmi Comeback! Siap Rilis Musik Baru Mei Ini
- Timnas U-17 Rayakan Idulfitri Bersama Ribuan WNI di Jeddah
- Pameran F1 Hadir di Amsterdam pada April 2025
- Impor Gandum hingga LPG dari AS Tak Ganggu Ketahanan Pangan, Klaim Menko Airlangga
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!