Tiongkok Siap 'Bertarung Sampai Akhir' Saat Trump Klaim Banyak Negara Ingin Berdamai dengan AS
JAKARTA, GENVOICE.ID - Pemerintah Tiongkok menyatakan siap untuk menghadapi Amerika Serikat hingga titik akhir dalam perang dagang yang terus memanas, menyusul langkah Presiden Donald Trump yang mengonfirmasi tarif total sebesar 104 persen atas barang-barang impor dari Tiongkok. Pernyataan keras dari Beijing ini muncul di saat Trump mengklaim bahwa banyak negara justru ingin segera menjalin kesepakatan dagang dengan Washington.
Ketegangan memuncak setelah AS mengumumkan penambahan tarif sebesar 50 persen terhadap produk Tiongkok, di luar bea masuk yang sudah ada sebelumnya. Jika diterapkan sepenuhnya, total tarif terhadap produk asal Tiongkok akan mencapai 104 persen. Pemerintah AS menyebut langkah tersebut sebagai bentuk perlindungan terhadap industri dalam negeri, sementara Tiongkok menilai kebijakan ini sebagai tindakan koersif yang tidak dapat diterima.
"Presiden Trump memiliki keberanian baja dan tidak akan mundur," ujar sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt. "Amerika tidak akan mundur di bawah kepemimpinannya."
Sebaliknya, media pemerintah Tiongkok, Xinhua, dalam editorial tajamnya menuduh Amerika melakukan "pemerasan terang-terangan". Mereka menggambarkan kebijakan tarif Trump sebagai bentuk paksaan ekonomi yang disamarkan sebagai kebijakan luar negeri.
"Logika AS sangat absurd: 'Saya bisa menyerang Anda sesuka saya, dan Anda tidak boleh membalas. Sebaliknya, Anda harus menyerah tanpa syarat,'" tulis editorial tersebut. Xinhua menegaskan bahwa Tiongkok tidak akan tunduk pada tekanan semacam itu.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, Trump menyatakan bahwa sejumlah negara tengah mengajukan proposal kerja sama baru dengan Amerika Serikat. Ia menyebut delegasi Korea Selatan telah dalam perjalanan menuju AS untuk melakukan perundingan, dan mengklaim bahwa "semua negara ingin membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat".
"'Satu pintu untuk semua' adalah proses yang efisien dan indah," tulisnya melalui platform Truth Social. "Tiongkok juga ingin membuat kesepakatan, tapi mereka tidak tahu bagaimana memulainya. Kami menunggu panggilan mereka."
Di tengah pernyataan saling mengancam itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa tarif telah berada pada "tingkat maksimum" dan membuka ruang bagi solusi melalui diplomasi. Ia menyatakan optimisme bahwa negara-negara dengan defisit perdagangan besar terhadap AS akan segera menyodorkan proposal negosiasi.
Namun, kebijakan tersebut juga memunculkan kritik dari dalam negeri. Elon Musk disebut-sebut telah meminta Trump untuk mempertimbangkan ulang, sementara dua tokoh bisnis konservatif, Leonard Leo dan Charles Koch, mengajukan gugatan hukum terhadap tarif yang mereka anggap "ilegal".
Pasar global menunjukkan ketidakpastian yang tinggi akibat langkah tersebut. Indeks S&P 500 di Wall Street turun 1,6 persen, Nasdaq anjlok 2,2 persen, dan Dow Jones melemah 0,8 persen. Sementara itu, di Asia dan Eropa, pasar menunjukkan pemulihan terbatas setelah gejolak tajam di pekan sebelumnya.
Pemerintah Inggris menyatakan keprihatinan atas situasi ini. Menteri Keuangan Rachel Reeves menegaskan bahwa perang dagang tidak menguntungkan siapa pun, dan bahwa Inggris tengah menjajaki perundingan baru dengan AS untuk melindungi kepentingan ekspor nasional.
Dengan saling klaim kekuatan dan niat negosiasi yang belum jelas arahnya, konflik dagang antara AS dan Tiongkok kini memasuki babak baru yang lebih kompleks. Satu pihak mengklaim siap bertarung tanpa kompromi, sementara pihak lainnya menyatakan bahwa dunia sedang mengantre untuk berdamai.
0 Comments





- Member BTS Jin Rilis Album Solo Kedua "Echo" dengan Sentuhan Beragam Genre Musik
- Bahaya Octane Boosting Menjadi Ancaman Tersembunyi bagi Mesin Kendaraan
- Weezer Siapkan Film Misterius Usai Tampil Mengejutkan di Coachella 2025
- Film Animasi Tiongkok Pecahkan Rekor Box Office di Perayaan Imlek 2025
- 5 Ucapan Lebaran untuk Orang Tua yang Penuh Makna
- Inilah Alasan Terjadi Perbedaan Awal Puasa 1446 Hijriah di Indonesia dan Malaysia
- Presiden Prabowo Soroti Akurasi Bansos, DTSEN Wajib Jadi Rujukan
- Diserang Akun Misterius Lewat YouTube, Gubernur Dedi Mulyadi Dapat Teror Pembunuhan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!