AI DeepSeek Jadi Terapi Baru Buat Anak Muda di Tiongkok, Akui Bikin Menangis
JAKARTA, Genvoice.id - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari membantu bikin laporan kerja, belajar skill baru, sampai bikin itinerary liburan. Tapi berbeda di Tiongkok, anak muda kini pakai AI bukan cuma buat urusan teknis, tapi juga buat cari dukungan emosional.
Seperti halnya yang dilakukan wanita muda bernama Holly Wang (nama disamarkan), setiap malam sebelum tidur dirinya selalu menyempatkan diri untuk mengobrol bersama DeepSeek. Bukan hanya untuk cari hiburan, AI asal Tiongkok ini jadi semacam 'terapis' digital yang membantunya melewati hari-hari berat, termasuk saat ia kehilangan neneknya.
"DeepSeek adalah konselor yang sangat hebat. Layanan ini membantu saya melihat berbagai hal dari berbagai sudut pandang dan memberikan hasil yang lebih baik daripada layanan konseling berbayar yang pernah saya coba," kata Holly, dikutip dari BBC pada Kamis, (13/2).
Perlu diketahui, DeepSeek adalah chatbot AI generatif seperti ChatGPT atau Gemini, tapi yang bikin unik adalah kemampuannya menunjukkan "proses berpikirnya" sebelum memberi jawaban, yang membuat DeepSeek terasa lebih personal dan relatable.
Pertama kali Holly pakai DeepSeek, ia memintanya menulis ungkapan duka untuk neneknya. Dalam lima detik, AI itu menghasilkan teks yang begitu indah, sampai-sampai Holly merasa kehilangan kata-kata.
"Ingatlah bahwa semua kata-kata yang membuatmu menggigil itu hanyalah gema dari kata-kata yang sudah ada dalam jiwamu," tulis DeepSeek dalam balasan yang puitis.
Merasa kagum dan tercengang akan tanggapan DeepSeek, Holly membagikan pengalamannya di media sosial RedNote (semacam X versi Tiongkok).
"Saya tidak tahu mengapa saya menitikkan air mata saat membaca ini (balasan DeepSeek). Mungkin karena sudah lama sekali sejak saya menerima penghiburan seperti itu di kehidupan nyata," ucap Holly.
Merespons hal tersebut, seorang profesor di University of Southern California, Nan Jia, yang juga meneliti tentang AI dan kesehatan mental, menjelaskan bahwa chatbot seperti DeepSeek bisa memberikan pengguna rasa didengar yang kadang sulit didapat dari manusia asli.
"AI tampaknya lebih mampu berempati daripada para ahli manusia juga karena mereka 'mendengar' semua yang kita bagikan, tidak seperti manusia yang terkadang kita tanyakan apakah mereka benar-benar mendengarkan," ungkap Nan pada kesempatan yang sama.
Seorang perempuan di Hubei juga berbagi pengalaman serupa. Ia pernah bertanya ke DeepSeek apakah dirinya terlalu banyak bercerita tentang perasaan ke keluarga dan teman-temannya.
DeepSeek menganalisis pertanyaannya dengan menarik. Menurut AI itu, mungkin ada keinginan mendalam dalam dirinya untuk mencari validasi atau persetujuan sehingga menimbulkan persepsi diri wanita sebagai orang yang suka oversharing.
Respon DeepSeek juga tidak hanya memberikan catatan mental, perempuan itu mengatakan AI tersebut juga memberinya kerangka kerja langkah demi langkah yang komprehensif untuk membantunya memutuskan apakah perlu mengubah dirinya atau tidak.
"Ini pertama kalinya saya meminta nasihat dari DeepSeek. Ketika saya membaca proses pemikirannya, saya merasa sangat tersentuh hingga menangis," tutur wanita tersebut melalui akun RedNote miliknya.
Meski banyak yang memuji, DeepSeek juga menuai kekhawatiran bagi sebagian pihak. Sebagai AI buatan Tiongkok, ada anggapan bahwa pemerintah bisa mengakses data pengguna, seperti yang terjadi dengan TikTok di AS.
Beberapa negara pun mulai membatasi atau melarang DeepSeek, seperti Korea Selatan yang memblokirnya untuk keperluan militer, sementara Taiwan dan Australia melarangnya di perangkat pemerintah. Italia, yang juga sudah memblokir ChatGPT, ikut melarang DeepSeek. Di Tiongkok sendiri, DeepSeek harus beroperasi dalam batasan ketat sehingga topik politik sensitif otomatis disensor.
0 Comments





- Gugatan Pelecehan Seksual terhadap Jay-Z dan Diddy Dicabut
- Pesan Chat Kim Soo-hyun dan Kim Sae-ron Terungkap, Keluarga Beberkan Bukti!
- Mudik Tenang, Kendaraan Aman! Ini Syarat Titip Kendaraan di Kelurahan dan Kecamatan
- Panas! AKSI Tantang VISI dan FESMI Debat Terbuka Hari Ini, Bahas UU Hak Cipta
- Viral Video Influencer Bongkar Es Krim Beralkohol 40 Persen di Surabaya, Bikin Geram Netizen!
- Keren! Harvard Gratiskan Biaya Kuliah Mahasiswa dari Keluarga Berpenghasilan di Bawah 200 Ribu Dolar
- Netflix Hadirkan Serial True-Crime ‘Apple Cider Vinegar’, Tayang 6 Februari
- Baru Januari, 5 Tren Makeup Ini Sudah Mendominasi Tahun 2025
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!