Panas! AKSI Tantang VISI dan FESMI Debat Terbuka Hari Ini, Bahas UU Hak Cipta

JAKARTA, GENVOICE.ID - Panggung dunia musik Tanah Air akan sedikit berbeda pada Kamis, (10/4). Bukan konser, tapi adu argumen tajam antara para pelaku industri musik yang bakal terjadi di debat terbuka yang digagas Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI).

Acara ini akan mempertemukan sejumlah nama besar, termasuk Vibrasi Suara Indonesia (VISI), Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), di Artotel Senayan, Jakarta, mulai pukul 15.00 WIB. Hal itu dikonfirmasi oleh musisi Rayen Pono di akun Instagram pribadinya @rayenpono.

Panas! AKSI Tantang VISI dan FESMI Debat Terbuka Hari Ini, Bahas UU Hak Cipta
- (Dok. Instagram @ahmaddhaniofficial).

Topik utama yang akan dibedah habis dalam forum ini adalah Undang-Undang Hak Cipta, yang belakangan kembali mengemuka setelah munculnya kontroversi terkait putusan kasus Ari Bias dan Agnez Mo.

Isu ini telah menciptakan kubu-kubu baru di antara para musisi, terutama antara AKSI dan VISI yang tampaknya memiliki visi, pun intended,yang berbeda.

AKSI, yang diketahui dekat dengan Ahmad Dhani, mendukung sistem direct license, di mana pencipta lagu bisa langsung memberikan izin kepada penyanyi tanpa melalui lembaga kolektif.

Sementara VISI justru memperjuangkan revisi atas lima pasal krusial dalam UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pasal-pasal tersebut dinilai menyulitkan musisi dan dianggap perlu diperbarui agar lebih adil dan relevan dengan kondisi industri saat ini.

Musisi Rayen Pono awalnya menolak hadir setelah merasa nama marganya dihina dalam undangan resmi. Nama "Rayen Pono" diduga sengaja diganti menjadi "Rayen Porno" oleh pihak Ahmad Dhani, yang memantik amarah Rayen karena dianggap melecehkan kehormatan keluarganya.

"Saya yakin dengan sengaja @ahmaddhaniofficial menghina dengan nulis nama saya RAYEN PORNO, dan itu menyinggung keras saya karena PONO itu adalah marga," tulis Rayen di akun Instagram pribadinya, Selasa, (8/4).

Namun setelah mendapat permintaan maaf langsung dari Dhani via pesan pribadi, Rayen memutuskan untuk tetap hadir. Ia bahkan membagikan cerita tersebut secara terbuka sebagai bentuk penyelesaian dan bukti profesionalisme.

"Saya japri langsung, untuk menuntut permintaan maaf, dan sengaja saya posting ini supaya terbuka. Karena ada permintaan maaf dari beliau, maka penghinaan itu saya anggap selesai dan sy akan hadir menggenapi undangan mereka," tambahnya.

Dengan tensi yang sudah panas sejak sebelum debat dimulai, pertemuan ini diprediksi akan menjadi salah satu momen paling spicy dalam sejarah advokasi hak cipta musisi Indonesia.

Apakah akan muncul kesepakatan? Atau justru membuka babak baru perseteruan di industri musik? Yang jelas, semua mata kini tertuju ke panggung debat. Stay tuned, Gen!

 

 

N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Komposer
  • ahmad dhani
  • Vibrasi Suara Indonesia (VISI)
  • Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI)
  • Industri Musik
  • Pelanggaran Hak Cipta
  • Hak Cipta

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE