AS Selidiki Dampak Keamanan Aplikasi AI Tiongkok Deepseek

R
Rivaldi Dani Rahmadi
Penulis
Techno
AS Selidiki Dampak Keamanan Aplikasi AI Tiongkok Deepseek
- (Dok. Reuters).

JAKARTA, GENVOICE.ID - Pemerintah Amerika Serikat (AS) lagi heboh nyelidikin aplikasi kecerdasan buatan (AI) dari Tiongkok, DeepSeek. Hal ini dikonfirmasi sama Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt pada Selasa (28/1).

AS takut ada ancaman keamanan nasional gara-gara aplikasi ini. Apalagi, Kepala AI dan kripto Gedung Putih, David Sacks, bilang ada kemungkinan DeepSeek 'nyolong' kekayaan intelektual lewat teknik AI.


"Ini adalah seruan untuk industri AI Amerika," tambahnya, menggemakan komentar Trump sehari sebelumnya sambil juga mengatakan Gedung Putih berupaya untuk "memastikan dominasi AI Amerika".

Dikutip dari The Straits Times, investor juga pada panik! Saham teknologi di seluruh dunia sempat anjlok pada 27 Januari gara-gara DeepSeek muncul dengan model AI yang lebih murah. Banyak yang takut bakal ganggu dominasi perusahaan AI besar kayak OpenAI dan Google.

iklan gulaku

Kepala AI dan kripto Gedung Putih, David Sacks mengaku tak dipungkiri kalau pencurian kekayaan intelektual yang terlibat dalam kebangkitan DeepSeek mungkin saja terjadi.

"Ya, itu mungkin. Ada teknik dalam AI yang disebut distilasi, yang akan sering Anda dengar, dan itu adalah saat satu model belajar dari model lain," kata Sacks kepada Fox News.

"Saya pikir salah satu hal yang akan Anda lihat selama beberapa bulan ke depan adalah perusahaan AI terkemuka kami mengambil langkah-langkah untuk mencoba dan mencegah distilasi... Itu pasti akan memperlambat beberapa model peniru ini," tambahnya.

Selama pemerintahannya, mantan presiden Joe Biden memberlakukan berbagai pembatasan ekspor pada chip AI dan peralatan yang digunakan untuk membuatnya, dengan harapan dapat menghambat pengembangan AI di Tiongkok.

Donald Trump ngomong pada 27 Januari kalau munculnya AI DeepSeek dari Tiongkok harusnya bikin perusahaan Amerika makin gaspol bersaing. Menurut dia, nggak ada salahnya kalau perusahaan Tiongkok bisa bikin AI yang lebih murah dan lebih cepat.

"Peluncuran DeepSeek AI dari perusahaan Tiongkok seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu berfokus penuh untuk bersaing demi menang," kata Trump.

Sementara itu, Kepala AI dan kripto Gedung Putih, David Sacks, bilang di Fox News kalau perusahaan AI AS malah agak kehilangan fokus dan jadi terlalu santai.

Trump juga cerita kalau pemimpin Tiongkok sendiri mengakui AS punya ilmuwan paling jenius di dunia. Jadi, kalau industri Tiongkok bisa bikin AI lebih murah, kemungkinan besar perusahaan AS bakal ikut adaptasi.

"Kami selalu punya ide. Kami selalu menjadi yang pertama. Jadi menurut saya itu hal yang positif, itu bisa jadi perkembangan yang sangat positif. Jadi, daripada menghabiskan miliaran dan miliaran, Anda akan menghabiskan lebih sedikit, dan Anda akan menemukan, mudah-mudahan, solusi yang sama," kata Trump.

Di sisi lain, pemerintah AS tetap berusaha ngerem laju AI Tiongkok dengan membatasi ekspor chip dari perusahaan seperti Nvidia dan AMD. Trump pun nunjuk Howard Lutnick, bankir Wall Street, buat memimpin Departemen Perdagangan dan bakal jalani sidang pencalonannya pada 29 Januari.

Sementara itu, DeepSeek malah ngaku jadi korban serangan siber. Gara-gara itu, mereka lagi ngeblokir pendaftaran pengguna buat sementara waktu.

Ketegangan antara AS dan Tiongkok dalam sektor AI diperkirakan akan terus meningkat seiring persaingan ketat dalam pengembangan teknologi masa depan.

  • Tag:
  • Reality Club
  • NIKI
  • Konser Musik

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Update Today