Diserang Akun Misterius Lewat YouTube, Gubernur Dedi Mulyadi Dapat Teror Pembunuhan
JAKARTA, GENVOICE.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menjadi sasaran ancaman pembunuhan. Kali ini, ancaman tersebut datang dari seorang pengguna media sosial yang menggunakan nama akun "Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!" dalam kolom komentar siaran langsung di kanal YouTube miliknya, Senin malam (21/4).
Ancaman tidak hanya berupa hinaan dan ujaran kebencian. Melansir dari ANTARA News, Rabu (23/4), pelaku bahkan menyebut akan meledakkan diri di dekat Dedi menggunakan bom rakitan, menyerang rumahnya, dan menculik anaknya. "Tunggu nanti dua bulan lagi saya akan melakukan aksi saya. Sekarang saya sedang merakit sebuah bom paku," tulis akun tersebut dalam salah satu komentarnya.
Selama lebih dari 30 menit siaran langsung berlangsung, akun yang sama terus-menerus membanjiri kolom komentar dengan ancaman dan kata-kata kasar. Pelaku juga menyinggung wilayah Cianjur dan menggambarkan Jawa Barat sebagai "neraka".
Menanggapi hal ini, Dedi Mulyadi memilih untuk tetap tenang. Ia mengaku sudah terbiasa menghadapi ujaran kebencian hingga ancaman pembunuhan sejak menjabat sebagai pejabat publik, terlebih setelah mengambil tindakan tegas terhadap tambang ilegal di Subang.
"Kalau ada ancaman itu, ya risiko bagi seorang pemimpin. Kita lihat perkembangannya terlebih dahulu," ujar Dedi kepada wartawan di Bandung, Selasa (22/4).
Menurutnya, langkah selanjutnya akan bergantung pada hasil penelusuran keaslian akun dan motif pelaku. Untuk sementara, ia hanya menegaskan bahwa dirinya akan lebih waspada.
Ini bukan kali pertama Dedi menerima ancaman. Sebelumnya, ia juga pernah diteror setelah menutup tambang-tambang ilegal. Meski sering disebut "pengkhianat" dan "penjahat" oleh sejumlah pihak, ia menyatakan tak akan mundur dari kebijakan-kebijakan yang ia nilai penting bagi masyarakat.
"Saya sebagai pribadi sudah terbiasa terhadap berbagai caci maki, hinaan, ancaman, bahkan upaya-upaya pembunuhan yang pernah akan dilakukan terhadap diri saya," tulis Dedi dalam unggahan Instagram-nya.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait penyelidikan atas kasus ini. Namun, eskalasi ancaman kekerasan di media sosial kembali menjadi sorotan, terutama terhadap pejabat publik yang aktif berinteraksi di ruang digital.
0 Comments





- Bahlil Tinjau Tambang GAG di Raja Ampat: "Saya Ingin Lihat Secara Objektif"
- Bayern Munich Tarik Tawaran Kontrak, Masa Depan Joshua Kimmich Tidak Pasti
- Jackie Chan Kaget Besar Saat Tahu Identitas Asli Orang Tuanya: Ayah Mata-Mata, Ibu Pengedar Narkoba
- Buku Anak Baru Ajak Anak-anak Menghargai Keberagaman Bahasa
- Liverpool Kalahkan West Ham 2-1, van Dijk Jadi Pahlawan di Menit Akhir Pertandingan
- Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional ke Los Angeles, Protes Imigrasi Memanas
- Robert De Niro Bintangi Serial Thriller Terbesar Netflix Bulan Ini
- Janji Tesla Tanpa Sopir, Realita atau Fantasi?
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!