Bahlil Tinjau Tambang GAG di Raja Ampat: "Saya Ingin Lihat Secara Objektif"

JAKARTA, GENVOICE.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan inspeksi langsung ke tambang nikel milik PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (8/6). Kunjungan ini dilakukan untuk merespons protes masyarakat serta memastikan kondisi di lapangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Saya datang ke sini untuk mengecek langsung, untuk melihat secara objektif apa yang sebenarnya terjadi," ujar Bahlil di lokasi.

Bahlil Tinjau Tambang GAG di Raja Ampat: "Saya Ingin Lihat Secara Objektif"
- (Dok. RM.ID).

Dalam kunjungan tersebut, Bahlil turut didampingi oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno. Tri menyampaikan bahwa lahan yang digunakan untuk pertambangan tidak terlalu besar dan sebagian besar telah direklamasi.

"Secara total, bukaan lahannya nggak besar-besar amat. Dari 263 hektare, 131 hektare sudah direklamasi dan 59 hektare dinilai telah berhasil reklamasi," jelasnya. Ia juga menyebut tidak ditemukan indikasi sedimentasi di pesisir berdasarkan pantauan udara menggunakan helikopter.

Melansir dari ANTARA News, Minggu (8/6), aktivitas tambang PT GAG Nikel diketahui tengah dihentikan sementara atas instruksi Menteri Bahlil, yang disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (5/6). Keputusan ini diambil menyusul adanya pengaduan dari masyarakat setempat.

Tri menyatakan bahwa, sejauh pengamatan sementara, operasi tambang GAG tidak menunjukkan adanya pelanggaran besar. Meski begitu, ia belum bisa memastikan kapan hasil evaluasi resmi akan diumumkan. Evaluasi ini menjadi penentu kelanjutan operasional perusahaan.

Sebagai informasi, GAG Nikel memiliki jenis perizinan berupa Kontrak Karya (KK) yang terdaftar di aplikasi Mineral One Data Indonesia (MODI) dengan nomor akta 430.K/30/DJB/2017. Wilayah izin pertambangannya seluas 13.136 hektare.

Menurut Bahlil, GAG Nikel adalah satu-satunya perusahaan tambang yang masih beroperasi di wilayah tersebut dari sekitar lima izin tambang yang ada. "GAG Nikel ini milik Antam, BUMN. Izin mereka terbit pada 2017 dan mulai produksi setelah mengantongi amdal setahun kemudian," ungkapnya.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Bahlil
  • raja ampat
  • Tambang

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE