Eropa Tingkatkan Dukungan Militer ke Ukraina, Inggris Dorong Rencana Penempatan Pasukan Perdamaian
JAKARTA, GENVOICE.ID - Negara-negara Eropa mengumumkan gelombang baru dukungan militer bagi Ukraina menjelang pertemuan penting kelompok kontak pertahanan Ukraina di Brussels. Inggris mengumumkan bantuan senilai 450 juta pound dalam upaya memperkuat posisi Kyiv menjelang kemungkinan kesepakatan damai dengan Rusia.
Pemerintah Inggris akan menyalurkan 350 juta pound tahun ini, sementara Norwegia juga turut berkontribusi. Dana tersebut akan digunakan untuk perbaikan kendaraan dan peralatan militer, sistem radar, ranjau anti-tank, serta pengadaan ratusan ribu drone.
Pertemuan ke-27 Ukraine Defence Contact Group yang dihadiri 50 negara digelar pada Jumat di markas besar NATO. Inggris dan Jerman memimpin pertemuan tersebut, menggantikan peran Amerika Serikat yang sebelumnya menjadi koordinator utama. Menteri Pertahanan Inggris John Healey dan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius memimpin diskusi yang difokuskan pada dukungan jangka panjang terhadap Ukraina.
Dalam forum tersebut, Healey mendesak sekitar 30 negara untuk melanjutkan pembahasan soal kemungkinan penempatan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina jika tercapai kesepakatan damai di masa depan. Rencana tersebut mencakup opsi pengiriman pasukan selama lima tahun untuk menjaga implementasi kesepakatan dan memberi jeda bagi pasukan Ukraina. Namun, keberadaan pasukan asing di wilayah Ukraina masih menjadi isu sensitif dalam pembicaraan dengan Rusia.
Sementara itu, Pangeran Harry mengunjungi klinik ortopedi di Lviv yang merawat korban luka perang, termasuk anak-anak. Kunjungannya ke Ukraina dilakukan usai menghadiri sidang di pengadilan tinggi London terkait pencabutan perlindungan keamanannya. Harry didampingi veteran dari Invictus Games Foundation dalam kunjungan ke Superhumans Centre, yang menjadi pusat rehabilitasi bagi personel militer dan warga sipil.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia merekrut warga negara China untuk bergabung dalam konflik. Ia mengatakan dua orang China telah ditangkap di Donetsk, dan menyebut total lebih dari 150 warga negara tersebut kini aktif di medan perang. Video propaganda Rusia yang ditujukan untuk menarik minat warga China beredar di media sosial, menampilkan narasi maskulinitas dan keuntungan ekonomi.
Amerika Serikat juga menyatakan keprihatinan atas dukungan China dan Korea Utara terhadap Rusia. Laksamana Samuel Paparo, kepala Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, menyampaikan bahwa Rusia memberikan imbalan berupa bantuan teknologi militer sebagai balasan atas dukungan tersebut, yang dinilai berisiko bagi stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Dalam perkembangan lain, Rusia mengklaim telah merebut desa Zhuravka di wilayah Sumy, Ukraina. Namun, pejabat Ukraina belum mengonfirmasi hal ini, meskipun ada laporan meningkatnya aktivitas militer Rusia di sepanjang perbatasan.
Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Ukraina, Bridget Brink, akan mengundurkan diri dari jabatannya setelah hampir tiga tahun bertugas di Kyiv. Keputusan ini diambil di tengah ketidakpastian kebijakan pemerintahan Trump yang dikabarkan ingin mempercepat negosiasi damai dengan Rusia.
0 Comments





- Jeon Hye-jin Kembali Berakting dalam Drama "Mother and Mom"
- Kim Soo-hyun Menuduh Host YouTube Melakukan Intimidasi setelah Kontroversi
- Sabrina Carpenter Siap Rilis Lagu Baru 'Manchild', Sindir Pria Childish?
- Polisi Temukan Narkoba pada WNA yang Mengamuk di Kalibata
- Mason Mount Bersinar dengan Gol Spektakuler, Manchester United Libas Bilbao 4-1 dan Melaju ke Final
- Makin Terpuruk! Manchester United Dipastikan Absen dari Kompetisi Eropa Musim Depan Setelah Kalah dari Spurs di Final
- Ari Lasso Cerita Pilu Mundur dari Dewa 19: "Saya Kalah, Menghilang, dan Pulang"
- Gitaris Ikonik Dave Navarro Pastikan Tidak Akan Ada Reuni Jane’s Addiction Lagi
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!