Jerman Mainkan Peran Aktif Demi Perdamaian Rusia-Ukraina

MUNCHEN - Kanselir Jerman, Friedrich Merz mengatakan segala upaya melalui jalur diplomatik tengah dilakukan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, namun belum ada tanda-tanda perang ini akan berakhir. Bahkan pembicaraan via telepon antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai gagal menghasilkan kemajuan dalam perundingan damai.

"Yang sedang terjadi di Ukraina dan Rusia membuat saya agak khawatir tentang hari-hari, beberapa pekan, dan mungkin beberapa bulan mendatang," kata Merz di Berlin seperti dilaporkan harian Merkur yang berbasis di Munchen.

Jerman Mainkan Peran Aktif Demi Perdamaian Rusia-Ukraina
Rusia luncurkan serangan gabungan pesawat nirawak dan rudal ke Kiev - (Dok. istimewa).

"Penting bagi saya untuk segera mengirimkan sinyal dari Jerman bahwa kami ingin berupaya lebih keras dari sebelumnya untuk bertindak melalui koordinasi dengan mitra Eropa kami, tetapi juga, jika memungkinkan, berkoordinasi dengan mitra Amerika kami," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia menekankan pentingnya bagi Jerman memainkan peran "aktif, suportif, dan gigih" dalam upaya diplomatik tersebut.

Menanggapi tawaran Paus Leo XIV untuk menengahi konflik Rusia-Ukraina, Merz berharap akan ada pembicaraan yang konstruktif antara para pihak yang bertikai.

Sanksi Baru

Donald Trump menyatakan ketidakpuasannya terhadap Presiden Russia, Vladimir Putin atas serangan rudal yang terus dilancarkan pasukan Beruang Merah ke berbagai kota di Ukraina. Atas ketidakpuasan itu, Trump mengungkapkan kemungkinan akan menjatuhkan sanksi baru ke Moskow.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Putin. Dia telah membunuh banyak orang," kata Trump kepada wartawan di New Jersey sebelum kembali ke Washington, DC.

Trump menyampaikan keterkejutan dan ketidaksetujuannya terhadap serangan terbaru Rusia, termasuk pengeboman ibu kota Kiev dan sejumlah kota lainnya.

Sedikitnya 12 orang tewas pada Minggu pagi akibat serangan pesawat nirawak (drone) berskala besar dari Rusia selama dua malam berturut-turut, saat Moskow dan Kiev saling menyalahkan terkait serangan udara yang terjadi.

Trump, yang mengaku memiliki hubungan panjang dengan Putin, mengatakan: "Kami sedang dalam proses pembicaraan, tapi dia malah menembakkan roket ke Kiev dan kota-kota lain. Saya sangat tidak suka itu."

Ketika ditanya apakah ia mempertimbangkan pemberlakuan sanksi, Trump menjawab, "Tentu saja," sambil berulang kali menyampaikan kekecewaannya atas tindakan Putin.

"Dia membunuh banyak orang. Saya tidak senang dengan itu," tegas Trump.

Pekan lalu, menurut laporan The Wall Street Journal, Trump menyampaikan kepada para pemimpin Eropa dalam sebuah panggilan telepon bahwa Putin belum siap mengakhiri perang karena merasa masih berada di atas angin.

D
Diapari Sibatangkayu
Penulis
  • Tag:
  • perdamaian
  • Perang Rusia-Ukraina
  • Donald Trump
  • Vladimir Putin

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE