Paus Leo XIV Siap Bantu Wujudkan Perdamaian Dunia

VATIKAN - Tekad Paus Leo XIV, pada Kamis (15/5) yang menyatakan siap mewujudkan perdamaian dunia serta kesediaan Takhta Suci menjadi mediator demi menyelesaikan konflik bersenjata di berbagai belahan dunia sungguh menyejukkan hati.

"Saya akan berusaha sekuat tenaga supaya perdamaian terwujud," kata Sri Paus dalam pertemuan dengan para peserta Jubileum Gereja-Gereja Timur, Rabu (14/5) waktu Vatikan, seperti dirilis kantor pers Takhta Suci.

Paus Leo XIV Siap Bantu Wujudkan Perdamaian Dunia
- (Dok. istimewa).

"Takhta Suci senantiasa siap mempertemukan pihak bertikai untuk berbicara langsung satu sama lain, supaya masyarakat di mana pun dapat menemukan harapan dan kehormatan yang layak, yaitu perdamaian," kata Paus.

Seperti dikutip dari Antara, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia itu juga mendorong para pemimpin dengan sepenuh hati untuk bertemu, berbicara, dan bernegosiasi.

Bercermin dari konflik-konflik besar yang terjadi dari Tanah Suci ke Ukraina, dari Lebanon ke Suriah, dari Timur Tengah hingga Tigray (di Ethiopia) dan Kaukasus", Paus menyerukan supaya umat manusia "bangkit dari kengerian semacam itu".

"Kedamaian Kristus bukanlah keheningan yang menyeruak setelah konflik ... tetapi seharusnya adalah hadiah yang berarti bagi semua, hadiah yang membawa kehidupan baru," kata Paus Leo XIV.

"Mari kita berdoa untuk perdamaian ini, yang berarti rekonsiliasi, pengampunan, dan keberanian membalik halaman dan memulai halaman baru," tambah Sri Paus.

Dalam pernyataan Minggu pertama setelah resmi menjadi Paus pekan lalu, pemimpin Gereja Katolik tersebut mendorong perdamaian sejati dan berkelanjutan di Ukraina terwujud sedini mungkin.

Konklaf di Vatikan pekan lalu sepakat memilih Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus ke-267 pada 8 Mei, tepat di hari kedua konklaf. Ia menjadi Paus pertama yang lahir di Amerika Serikat. Saat terpilih, Kardinal Prevost pun memilih nama kepausan "Leo XIV".

Paus Leo XIV menjadi penerus Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April dalam usia 89 tahun akibat stroke. Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, sesuai wasiatnya, pada 26 April 2025.

Memecah Kebuntuan

Menanggapi pernyataan tersebut, pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Airlangga, Surabaya, Radityo Dharmaputra, mengatakan, kesediaan Paus Leo XIV untuk menjadi mediator konflik bersenjata di dunia, diharapkan dapat membantu memecahkan kebuntuan yang ada untuk mewujudkan perdamaian dunia.

"Tentu bagus ini, karena berarti Vatikan mau terlibat. Berarti juga ada perubahan posisi dari Paus sebelumnya. Dengan pengaruh Vatikan yang khas, upaya Paus diharapkan dapat membantu mencairkan kebuntuan di antara pihak-pihak yang bertikai. Yang harus ditunggu adalah implementasinya, dan apakah aktor-aktor yang terlibat konflik mau menerima Paus sebagai mediator," kata Radityo.

D
Diapari Sibatangkayu
Penulis
  • Tag:
  • perdamaian
  • rekonsiliasi
  • konflik bersenjata

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE