Menlu Rusia Peringatkan Soal Kekacauan Global, Perang Dunia 3 Bisa Jadi Kenyataan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Ketegangan geopolitik dunia kembali memanas setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara Barat. Ia menyebut bahwa ketidakpatuhan terhadap Piagam PBB dapat menyeret dunia menuju kekacauan total yang berpotensi memicu Perang Dunia Ketiga.

Dalam pernyataannya, Lavrov menegaskan bahwa dunia tidak akan mencapai perdamaian jika setiap negara menafsirkan Piagam PBB sesuka hati. Ia mengutip Presiden Vladimir Putin yang mengatakan bahwa tanpa aturan bersama, dunia akan kehilangan keteraturan dan berubah menjadi "kekacauan global", kondisi yang menurutnya bisa menjadi jalan menuju konflik berskala dunia.

Menlu Rusia Peringatkan Soal Kekacauan Global, Perang Dunia 3 Bisa Jadi Kenyataan
- (Dok. Los Angeles Times).

Medvedev: Negara-Negara Siap Pasok Senjata Nuklir untuk Iran

Di saat bersamaan, Dmitry Medvedev-mantan Presiden Rusia yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan-ikut menyoroti eskalasi terbaru di Timur Tengah. Menurutnya, sejumlah negara disebut siap memberikan hulu ledak nuklir kepada Iran sebagai respons atas serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow.

Lewat serangkaian unggahan di media sosial X, Medvedev mempertanyakan efektivitas serangan yang dilakukan AS. Ia menyebut bahwa infrastruktur utama milik Iran nyaris tidak terganggu, dan justru memperkuat semangat negara tersebut untuk melanjutkan program pengayaan nuklir-yang kini, menurutnya, mengarah ke produksi senjata nuklir.

"Serangan itu hanya menyatukan rakyat Iran, bahkan mereka yang sebelumnya tak peduli, kini mendukung penuh kepemimpinan spiritual negaranya," ujar Medvedev. Ia juga mengklaim bahwa intervensi AS malah memperkuat posisi politik Iran di mata publiknya sendiri.

Sindiran untuk Trump dan Kekhawatiran Operasi Darat

Medvedev tak ketinggalan menyindir Donald Trump yang dulu sempat dijuluki "presiden perdamaian". Kini, katanya, justru Trump yang mendorong AS ke arah konflik militer baru. Ia menyebut kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan karena berpotensi berkembang menjadi operasi darat berskala besar di kawasan yang sudah panas.

"Israel tengah diguncang ledakan, rakyat panik, dan ketidakstabilan semakin parah," tulisnya.

Menlu Iran Segera Bertemu Putin di Moskow

Sebagai tindak lanjut dari krisis yang terus membesar, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengumumkan bahwa ia akan bertolak ke Moskow untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dalam keterangannya kepada media, Araghchi menegaskan pentingnya koordinasi erat antara Rusia dan Iran dalam menghadapi situasi yang makin rumit.

Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya juga telah menyatakan bahwa Moskow siap berperan dalam meredakan konflik serta melanjutkan negosiasi terkait program nuklir Iran. Dalam panggilan telepon antara Lavrov dan Araghchi, Rusia bahkan secara terbuka mengutuk tindakan Israel yang menggunakan kekuatan militer secara sepihak.

AS Klaim Serangan Terbatas, Tapi Ketegangan Terus Naik

Meskipun AS menyebut bahwa serangan terhadap Iran bersifat terbatas dan bukan bagian dari upaya menggulingkan pemerintahan, situasi di lapangan berkata lain. Iran segera merespons dengan meluncurkan rudal dan drone ke arah Israel, yang kemudian dibalas dengan serangan tambahan oleh pasukan Israel.

Menteri Luar Negeri Iran pun sempat memperingatkan bahwa campur tangan militer AS terhadap negaranya merupakan tindakan yang sangat berbahaya, dan bisa memicu dampak serius di kawasan.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Rusia
  • Perang Dunia 3

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE