Penyerangan AS ke Iran Dinilai Jadi Langkah Paling Berisiko Trump Sepanjang Masa Jabatannya
JAKARTA, GENVOICE.ID - Aksi militer Presiden AS Donald Trump yang menargetkan fasilitas nuklir Iran menuai sorotan tajam dari berbagai penjuru dunia. Langkah ini dinilai sebagai taruhan politik dan militer terbesar selama masa kepemimpinannya-bahkan mungkin menjadi momen paling menentukan dalam sejarah intervensi militer modern.
Trump, yang dikenal gemar mengambil risiko, kini menghadapkan dirinya pada pertaruhan besar: bukan hanya mempertaruhkan reputasi pribadi dan masa depan kawasan Timur Tengah, tetapi juga mempertanyakan kembali efektivitas kekuatan militer sebagai solusi konflik geopolitik yang kompleks.
Jika serangan ini dianggap berhasil, Trump kemungkinan akan mendapat pujian dari sebagian pihak yang menilai bahwa Iran kini dalam posisi terlemah dalam beberapa dekade terakhir. Otoritas pribadinya bisa terdongkrak, dan kemenangan ini akan memperkuat cengkeramannya di tahun-tahun akhir masa jabatannya-meski di sisi lain bisa memicu sisi otoriter dan impulsifnya yang kerap dikritik.
Namun, risiko kegagalan juga tak kalah besar. Banyak pemimpin Eropa secara diam-diam meragukan langkah Trump, menilai bahwa strategi semacam ini dapat memicu pelanggaran hukum internasional serta melemahkan perjanjian non-proliferasi nuklir. Tiongkok dan Rusia pun mulai menata ulang posisi mereka, melihat peluang untuk menguatkan pengaruh di kawasan dan mencegah dominasi sepihak oleh AS.
Negara-negara Teluk, yang selama ini tampak sebagai mitra strategis AS, justru menyuarakan kekhawatiran. Mereka khawatir terseret ke dalam konflik terbuka, terlebih setelah sebelumnya Trump sempat menyuarakan kritik keras terhadap campur tangan militer AS di luar negeri dalam pidatonya di Riyadh.
Banyak analis menyebut bahwa isu nuklir Iran sebetulnya masih bisa dikelola melalui jalur diplomasi, termasuk melalui pengawasan ketat dari PBB. Namun keputusan Trump untuk meluncurkan serangan justru membuka babak baru ketegangan yang bisa berkembang menjadi konflik jangka panjang.
Trump sendiri tampaknya berharap serangan ini cukup untuk memaksa Iran kembali ke meja perundingan, tanpa perlu pertempuran lanjutan. Namun para pengamat meragukan pendekatan ini. Iran memiliki opsi strategis, termasuk keluar dari perjanjian internasional dan memperkuat kembali program nuklir secara diam-diam.
Sanam Vakil, analis Timur Tengah dari Chatham House, menilai Trump ingin menjadikan serangan ini sebagai bukti kekuatan sekaligus pemaksaan menuju negosiasi. "Ia ingin menyelesaikan ini dengan sebuah kesepakatan, bukan dengan perang berkepanjangan," katanya.
Meski demikian, upaya meredakan konflik setelah eskalasi sebesar ini bukan perkara mudah. Trump dikenal tidak sabar dalam diplomasi panjang, sementara Iran merasa sulit lagi mempercayai pemimpin yang menurut mereka telah berulang kali menarik diri dari kesepakatan yang sudah dibuat.
Satu-satunya harapan kini mungkin terletak pada pembalasan simbolis dari Iran-mirip seperti reaksi mereka saat Jenderal Qassem Soleimani tewas di tangan AS tahun 2020-yang bisa membuka ruang untuk negosiasi baru.
Namun apa pun hasilnya, peristiwa ini jelas akan meninggalkan jejak panjang dalam peta geopolitik global. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut serangan ini sebagai "peristiwa memalukan yang akan dikenang sepanjang sejarah."
0 Comments
- Mendapat Peringatan Soal Perilaku di Pesawat, Britney Spears Beri Klarifikasi
- Sering Lihat Saat Nonton Series? Aktor Serial TV Ini Ternyata Belum Banyak Disorot di Layar Lebar
- Band Legend God Bless Siap Guncang GBK di Laga Timnas Indonesia vs China
- Prancis Lolos ke Semifinal Nations League Setelah Kalahkan Kroasia Lewat Adu Penalti
- Medvedev Lolos ke Perempat Final Dubai Setelah Kalahkan Mpetshi Perricard
- Eminem Kembali Menghadapi Stalker, Kali Ini Dihukum Setelah Beberapa Kali Bobol Rumah
- Angga Dwimas Sasongko Bawa Film 'Ratu Malaka' ke Cannes, Tancapkan Genre Aksi Indonesia di Panggung Internasional
- Inter Milan Resmi Gaet Luis Henrique, Siap Tampil di Piala Dunia Antarklub 2025
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!