Bangga! Desain Furniture Mahasiswa Presuniv Tembus Pasar Dunia: Dari Cirebon ke Jepang, AS, dan Turki

JAKARTA, GENVOICE.ID - Karya mahasiswa dan dosen Program Studi Interior Design President University (Presuniv) kembali mencuri perhatian dunia. Lewat desain-desain mebel kreatif dan elegan, produk buatan tangan anak bangsa berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Kolombia, Australia, hingga Jepang.

Dilansir dari Antara, salah satu tokoh kunci di balik pencapaian ini adalah Prabu Wardono, dosen Interior Design Presuniv yang rutin terlibat dalam kerja sama desain dengan pabrik mebel di Cirebon seperti PT Dilmoni dan PT Balagi. Dari tangan Prabu, sketsa-sketsa mebel dikembangkan menjadi prototipe, lalu dilirik oleh perusahaan-perusahaan ternama di luar negeri.

Bangga! Desain Furniture Mahasiswa Presuniv Tembus Pasar Dunia: Dari Cirebon ke Jepang, AS, dan Turki
- (Dok. Antara).

"Produk kami telah sampai ke perusahaan Amerika seperti Nalika dan Asaya, serta ke Australia dan Kolombia. Bahkan, lounge chair bernama Fikasa hasil desain saya kini laris di pasar Jepang," kata Prabu.

Tak hanya dosen, para mahasiswa Interior Design Presuniv juga turut unjuk gigi. Dalam ajang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 di Jakarta, karya mereka berhasil menarik perhatian perusahaan furnitur asal Turki. Setidaknya enam produk dari pameran itu sedang dijajaki untuk kerja sama lanjutan.

Menurut Prabu, kekuatan utama produk mebel Presuniv adalah pada desain yang unik, fungsional, dan sesuai dengan selera pasar global.

"Kita tidak hanya mendesain indah, tapi juga mempertimbangkan kebutuhan penggunaan seperti untuk restoran, hotel, atau kafe. Selera pasar Jepang tentu berbeda dengan Eropa atau Amerika, dan itu jadi tantangan menarik," ujarnya.

Bahan utama yang digunakan adalah rotan, dan kemampuan eksploratif mahasiswa dalam memanfaatkan kelenturan rotan dinilai menjadi nilai jual tinggi. "Mahasiswa kami diajarkan bukan hanya mendesain, tapi menciptakan solusi desain baru yang belum pernah dibuat pabrik manapun di dunia," tambah Prabu, yang merupakan lulusan program doktoral Chiba University, Jepang.

Sementara itu, Dekan FADA Presuniv Agus Canny menekankan bahwa keberhasilan ini bukanlah kebetulan. Pihak kampus memang menerapkan standar internasional, termasuk pengajaran penuh dalam bahasa Inggris, untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan komunikasi global.

"Kami ingin lulusan kami tidak hanya piawai dalam desain, tapi juga mampu menyusun proposal dan menjalin komunikasi profesional dengan relasi luar negeri," tutur Agus.

Menurutnya, dengan masuknya desain mahasiswa Presuniv ke pasar ekspor, Prodi Interior Design tidak hanya mencetak prestasi, tapi juga berkontribusi strategis dalam mengangkat citra desain dan kerajinan Indonesia di mata dunia.

"Setiap produk furnitur butuh desainer. Maka lulusan kami sangat strategis untuk menguatkan industri mebel dan kerajinan nasional," pungkasnya.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Mahasiswa
  • Jepang

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE