Kisah Sukses Zach Yadegari, Remaja 18 Tahun di Balik Aplikasi Penghitung Kalori yang Raup Jutaan Dolar

JAKARTA, GENVOICE.ID - Di tengah tren "vibe coding", di mana banyak pengembang hanya mengikuti arus teknologi tanpa pendekatan serius, Zach Yadegari justru tampil kontras dengan pendekatan klasik yang penuh disiplin. Ironisnya, Yadegari baru berusia 18 tahun, sama seperti rekan pendirinya, Henry Langmack.

Dilansir dari TechCrunch, meski masih remaja, perjalanan mereka dalam dunia startup sudah seperti kisah para pendiri teknologi besar. Dalam delapan bulan sejak diluncurkan pada Mei 2023, aplikasi Cal AI telah diunduh lebih dari 5 juta kali, dengan tingkat retensi pengguna di atas 30% dan pendapatan lebih dari 2 juta dolar AS per bulan, klaim Yadegari kepada TechCrunch.

Kisah Sukses Zach Yadegari, Remaja 18 Tahun di Balik Aplikasi Penghitung Kalori yang Raup Jutaan Dolar
- (Dok. Cal AI).

Meski TechCrunch belum bisa memverifikasi angka tersebut, Cal AI memang memiliki rating 4.8 di App Store (dengan 66.000 ulasan) dan lebih dari 1 juta unduhan di Google Play (juga dengan rating 4.8 dari hampir 75.000 ulasan) yang mengindikasikan bahwa aplikasinya benar-benar digemari.

Konsepnya sederhana, yakni hanya ambil foto makanan yang akan dikonsumsi, lalu biarkan AI menganalisis dan mencatat jumlah kalori serta kandungan nutrisinya.

Tentu saja, ini bukan gagasan baru. MyFitnessPal sudah memiliki fitur serupa bernama Meal Scan, sementara SnapCalorie, yang dibuat oleh pendiri Google Lens, juga menawarkan fungsi yang sama.

Namun, Cal AI memiliki keunggulan unik, aplikasi ini dibangun di era model gambar berbasis AI yang lebih canggih. Cal AI menggunakan model dari Anthropic dan OpenAI, serta teknik Retrieval-Augmented Generation (RAG) untuk meningkatkan akurasi. Data pelatihannya berasal dari database open-source di GitHub, yang membuatnya mampu mengenali berbagai jenis makanan lebih akurat.

Menurut Yadegari, timnya telah menangani berbagai tantangan teknis, seperti mengenali bahan makanan dari kemasan atau saat makanan tersaji dalam bentuk campuran di dalam mangkuk. Hasil dari percobaan ini mendapatkan Akurasi hingga 90%, cukup baik untuk para pengguna yang ingin mengontrol pola makan mereka.

Kecerdasan Yadegari dalam melihat peluang sudah terlihat sejak usia dini. Saat masih kelas 9 (SMP), ia membangun bisnis pertamanya dan menjualnya seharga 100.000 dolar AS ke perusahaan game FreezeNova pada usia 16 tahun.

Bisnis itu berawal dari keisengannya melihat bagaimana siswa menyiasati kebijakan sekolah yang membatasi akses ke situs game. Ia pun menciptakan situs "Totally Science", yang memungkinkan akses ke permainan tanpa terdeteksi sistem pemblokiran sekolah. Nama itu dipilih secara cerdik agar tidak mencurigakan.

Setelah penjualan situsnya, Yadegari dan Langmack mulai mencari peluang bisnis baru. Mereka menonton video Y Combinator, berjejaring dengan komunitas coder di X (Twitter), dan akhirnya bertemu Blake Anderson, pengembang muda yang sempat viral karena menciptakan aplikasi AI kencan seperti RizzGPT dan Umax. Anderson pun bergabung sebagai salah satu pendiri Cal AI.

Inspirasi mereka datang dari pengalaman pribadi. Yadegari ingin menambah berat badan demi menarik perhatian perempuan, candanya. Dari sana, ia dan timnya menciptakan Cal AI, dan sukses besar.

Demi fokus membangun Cal AI, Yadegari dan Langmack pindah ke San Francisco dan tinggal di sebuah hacker house, mengikuti jejak banyak pendiri startup sukses. Mereka bekerja hampir 24 jam sehari, tidur di lantai, dan mengalami masa-masa intens, yang menurut Yadegari adalah pengalaman berharga.

Namun, setelah beberapa waktu, ia menyadari sesuatu.

"Kami dikelilingi oleh orang-orang yang sudah berusia akhir 20-an atau 30-an setiap hari. Dan saya sadar, jika saya tidak kuliah, beginilah hidup saya nanti," ungkapnya.

Menariknya, meski banyak pendiri startup memilih drop out untuk mengejar bisnis, Yadegari justru memutuskan bahwa ia ingin kuliah. Ia belum menentukan universitas mana yang akan dipilih, tetapi untuk saat ini, ia dan Langmack tetap menikmati perjalanan mereka menjalankan Cal AI.

Kini, Cal AI telah berkembang menjadi tim yang lebih besar, dengan tambahan Jake Castillo (28) sebagai COO yang mengelola strategi pemasaran melalui influencer, serta delapan karyawan penuh waktu, termasuk pengembang, desainer, dan manajer media sosial.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • startup
  • Zach Yadegari
  • entrepreneur

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE