Fakta dan Mitos Lari yang Bikin Kaget, Wajib Tahu Sebelum Mulai Rutin Lari!

Lari emang dikenal sebagai olahraga murah meriah yang bisa dilakukan siapa aja. Gak butuh alat khusus, tinggal sepatu, niat, dan tempat terbuka-langsung bisa gerak. Tapi Gen, sebelum kamu makin rajin lari setiap pagi atau sore, penting banget buat tahu mana informasi yang bener dan mana yang cuma mitos belaka. Soalnya, banyak banget info soal lari yang simpang siur dan malah bisa bikin kamu salah langkah.

Biar kamu gak ikut-ikutan percaya hal yang salah, yuk kita bongkar satu-satu fakta dan mitos soal lari!

Fakta dan Mitos Lari yang Bikin Kaget, Wajib Tahu Sebelum Mulai Rutin Lari!
- (Dok. Freepik).

1. Lari dan Jogging Itu Beda, Gen!

Masih banyak yang nganggep kalau jogging sama aja kayak lari. Padahal, ada perbedaan jelas dari segi intensitas. Lari itu lebih berat, lebih cepat, dan butuh tenaga lebih banyak daripada jogging. Bahkan, sprint alias lari jarak pendek butuh kekuatan fisik dan jantung yang jauh lebih kuat.


2. Fakta: Lari Termasuk Latihan Aerobik

Jangan salah, Gen. Lari itu masuk kategori olahraga aerobik, sama kayak senam lantai atau berenang. Karena saat lari, detak jantung dan pernapasan meningkat, yang artinya tubuhmu butuh asupan oksigen lebih banyak. Inilah yang bikin lari efektif banget buat jaga stamina.


3. Mitos: Wajib Minum Minuman Isotonik Sebelum Lari

Minuman olahraga emang berguna, tapi bukan berarti harus selalu diminum sebelum lari. Kalau kamu cuma lari 30 menit atau kurang, air putih udah cukup banget. Minuman isotonik cocoknya dipakai pas kamu lari di atas 1 jam biar cairan tubuh tetap seimbang.


4. Fakta: Durasi Lari Pengaruhi Pembakaran Kalori

Semakin lama dan cepat kamu lari, makin banyak kalori yang terbakar. Tapi perlu diingat juga, tubuh yang udah terbiasa olahraga justru bisa membakar kalori lebih sedikit karena udah efisien. Jadi, progress tiap orang bisa beda-beda.


5. Mitos: Gak Perlu Pemanasan Sebelum Lari Jangan asal lari, Gen!

Lari itu olahraga berdampak tinggi, jadi pemanasan tetap penting. Tapi bukan cuma stretching statis, ya. Pemanasan yang direkomendasikan adalah gerakan dinamis kayak lunges, leg swings, dan butt kicks. Lakuin selama 5-10 menit sebelum mulai.


6. Mitos: Lari Tiap Hari Aman Buat Semua Orang

Rutin olahraga emang bagus, tapi bukan berarti kamu harus lari tiap hari. Tubuh juga butuh istirahat buat pemulihan otot. Kalau kamu pemula, disarankan lari 2-3 kali seminggu aja dulu. Sisanya bisa diganti dengan berenang, bersepeda, atau aktivitas ringan lainnya.


7. Fakta: Lari Gak Bikin Berat Badan Turun Drastis

Kalau tujuanmu cuma buat nurunin berat badan, lari tiap hari belum tentu solusi terbaik. Penurunan berat badan dipengaruhi banyak faktor kayak pola makan dan istirahat. Lari boleh, tapi tetap harus seimbang sama gaya hidup sehat lainnya.


8. Mitos: Lari Bikin Lutut Rusak

Banyak yang takut lututnya rusak gara-gara lari. Faktanya, kalau lutut kamu sehat dan berat badan ideal, lari justru bantu memperkuat sendi. Studi di jurnal PeerJ nunjukin kalau tulang dan tulang rawan bisa makin adaptif karena rutin lari.


9. Mitos: Lari Cuma Buat Anak Muda Siapa bilang?

Lari bisa dilakukan semua usia asal kondisi tubuh mendukung. Buat Gen yang punya masalah sendi atau obesitas, ada baiknya konsultasi ke dokter dulu sebelum mulai. Tapi pada dasarnya, lari itu olahraga universal.


Jadi Gen, sebelum kamu makin semangat lari tiap hari, penting banget buat pisahin mana fakta dan mana mitos. Jangan sampai niat sehat malah jadi boomerang karena percaya informasi yang salah. Yuk, jadi pelari cerdas dan makin sehat!

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • JOGGING
  • Olahraga Lari
  • Mitos Fakta Lari

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE