Israel Akui Kuasai Langit Teheran, Ancam Ibu Kota Iran Jika Serangan Berlanjut

JAKARTA, GENVOICE.ID - Israel mengklaim telah menguasai penuh wilayah udara di atas Teheran dan memperingatkan bahwa ibu kota Iran bisa hancur jika serangan rudal ke wilayahnya terus dilancarkan. Meski demikian, Iran tetap bersikap tegas dan mengancam akan memberikan serangan balasan yang jauh lebih besar, termasuk memperluas konflik dengan menyerang pangkalan serta kapal sekutu Israel.

Ketegangan ini semakin meningkatkan risiko eskalasi besar dalam konflik yang tengah berlangsung. Sebelumnya, upaya negosiasi antara AS dan Iran yang direncanakan di Oman batal terlaksana setelah Teheran menyebutnya tidak lagi relevan, sementara Israel mulai memperluas targetnya dengan menyasar industri gas Iran.

Israel Akui Kuasai Langit Teheran, Ancam Ibu Kota Iran Jika Serangan Berlanjut
- (Dok. CNN).

Pernyataan ancaman Israel disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, usai Iran merespons serangan mendadak Israel dengan meluncurkan ratusan rudal balistik dan drone. Sebagian dari serangan itu berhasil menembus pertahanan Israel dan menewaskan warga di Tel Aviv serta Rishon LeZion.

Katz menuding Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebagai dalang yang mempertaruhkan nasib rakyat Iran. Ia memperingatkan bahwa "jika Khamenei tetap menyerang, maka Teheran akan dibakar."

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menghancurkan sistem pertahanan udara Iran di sekitar Teheran, membuka jalur udara yang mereka sebut "sudah terbuka lebar." Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menambahkan, dalam waktu dekat pesawat-pesawat tempur Israel akan terlihat di langit Teheran dan akan menyerang seluruh fasilitas milik rezim Ayatollah.

Beberapa jam setelahnya, media Iran melaporkan adanya ledakan besar di kilang minyak Kangan, yang terhubung dengan ladang gas South Pars. Serangan drone Israel diduga menjadi penyebab ledakan yang dapat memicu dampak ekonomi dan lingkungan yang besar. Pihak berwenang Iran menyatakan kebakaran berhasil dipadamkan pada malam harinya.

Saling serang terus berlangsung. Israel kembali melancarkan serangan udara ke berbagai target militer di Teheran, sementara sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di langit Yerusalem dan Tel Aviv. Iran mengonfirmasi depot minyak Shahran dan kilang minyak dekat Teheran diserang, begitu pula gedung Kementerian Pertahanan yang mengalami kerusakan ringan.

Korban jiwa terus bertambah. Di Israel, empat orang tewas akibat serangan rudal di Tamra, dan tiga lainnya tewas di Bat Yam. Puluhan lainnya dilaporkan terluka. Di Iran, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 78 orang, termasuk sembilan ilmuwan nuklir, dan melukai lebih dari 320 orang, sebagaimana dilaporkan perwakilan Iran di PBB.

Meski mendapat gempuran, pemimpin Iran tetap menegaskan perlawanan. Presiden Masoud Pezeshkian berjanji akan membalas dengan serangan yang lebih keras. Komandan baru Garda Revolusi bahkan mengancam akan "membuka gerbang neraka" untuk Israel. Iran juga memperingatkan negara-negara Barat, termasuk AS, Inggris, dan Prancis, bahwa pangkalan militer dan kapal mereka menjadi target jika mereka terlibat.

Amerika Serikat dan Prancis telah menyatakan siap membantu Israel, sementara media AS menyebutkan bahwa pasukan Amerika sudah ikut terlibat. Sebaliknya, pemerintah Inggris menyatakan tidak memberikan bantuan militer, dan menekankan pentingnya upaya deeskalasi.

Di sisi lain, Israel mengklaim sebagian besar serangan Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan mereka. Sejak dimulainya serangan, sekitar 200 rudal balistik dan ratusan drone Iran ditembakkan, namun mayoritas berhasil digagalkan.

IDF juga mengklaim telah melumpuhkan sejumlah pemimpin militer Iran, termasuk kepala intelijen angkatan bersenjata Gholam-Reza Marhabi dan komandan rudal balistik Mohammad Hossein Bagheri, yang disebut sebagai otak utama pengembangan senjata nuklir Iran.

Selain itu, Israel menyatakan telah menyerang 150 target di dalam Iran menggunakan ratusan amunisi. Beberapa fasilitas penting, seperti hanggar pesawat tempur di Bandara Mehrabad Teheran serta kompleks pengayaan uranium Natanz dan Isfahan, turut menjadi sasaran.

Meskipun fasilitas bawah tanah Natanz tetap utuh, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi adanya kerusakan pada bagian permukaan dan adanya kontaminasi radiologi, meski masih dapat dikendalikan.

IAEA mengingatkan Israel bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, serta berisiko menimbulkan bencana radiasi.

Israel berdalih bahwa serangan ini dilakukan karena Iran sudah sangat dekat memproduksi senjata nuklir. Menurut IDF, mereka memperoleh bukti bahwa Iran sedang mengembangkan mekanisme pemicu ledakan untuk bom nuklir di fasilitas Isfahan.

Korban sipil juga berjatuhan di wilayah lain. Di Tepi Barat, lima warga Palestina, termasuk tiga anak-anak, tewas akibat serangan yang diduga diluncurkan oleh kelompok Houthi, sekutu Iran dari Yaman.

Selama 24 jam pertama konflik, tiga warga Israel juga dilaporkan tewas di Rishon LeZion dan Tel Aviv. Sementara di Gaza, laporan menyebutkan tentara Israel menembaki warga Palestina yang mencoba mendapatkan bantuan makanan, di tengah pemadaman komunikasi total setelah kabel komunikasi utama diputus oleh militer Israel.

Meski beberapa rudal berhasil menembus pertahanan Israel dan menimbulkan kerusakan besar, jumlah korban tetap relatif kecil. Di Tel Aviv, kepulan asap tebal akibat serangan menutupi sebagian langit kota pada Jumat malam.

Israel menyatakan operasi mereka, yang diberi nama Rising Lion, akan terus berlanjut hingga program nuklir Iran benar-benar dihancurkan.

Di tengah memanasnya situasi, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi kembali memperingatkan Dewan Keamanan PBB soal risiko bencana dari serangan-serangan tersebut.

Peran AS dalam serangan ini juga menjadi sorotan. Sebelum serangan besar Israel, Donald Trump sempat menyerukan agar Israel memberi ruang lebih bagi diplomasi. Namun setelah serangan berlangsung, Trump menyebut bahwa dirinya telah mengetahui rencana tersebut dan menganggap serangan Israel sebagai "langkah yang sangat baik."

Laporan media ABC menyebutkan bahwa AS telah memberikan intelijen yang sangat rinci dan siap membantu Israel kapan pun dibutuhkan.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Iran
  • Israel

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE