Perusahaan Asal California Rencana Buat Stasiun Luar Angkasa dengan Gravitasi Bulan
JAKARTA, Genvoice.id - Perusahaan asal California, Vast Space, punya ambisi besar dengan berencana meluncurkan stasiun luar angkasa komersial bernama Haven-2 ke orbit rendah Bumi pada tahun 2028.
Bukan hanya sekedar tempat singgah bagi astronot setelah International Space Station (ISS) pensiun pada 2030, nantinya Haven-2 juga menjadi langkah awal dalam membangun stasiun luar angkasa dengan gravitasi bulan.
"Kita tahu bahwa dalam kondisi tanpa gravitasi, kita dapat hidup selama sekitar satu tahun, dan dalam kondisi yang tidak mudah. Namun, mungkin gravitasi bulan atau Mars cukup untuk hidup nyaman seumur hidup. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan membangun stasiun dengan gravitasi buatan, yang merupakan tujuan jangka panjang kami," kata CEO Vast Space, Max Haot, dikutip dari Wired, Rabu, (22/1).
Vast Space didirikan pada 2021 oleh Jed McCaleb, pengusaha yang sebelumnya menciptakan platform peer-to-peer eDonkey dan Overnet, serta mantan pemilik Mt. Gox, salah satu bursa kripto pertama di dunia. Tidak main-main, mereka udah gandeng SpaceX buat dua misi ke ISS yang bakal jadi pemanasan sebelum peluncuran Haven-1 di 2025.
Bagi Vast, ini adalah bagian dari strategi bisnis jangka panjang, langkah awal sebelum akhirnya mereka bisa memenangkan kontrak terbesar di dunia stasiun luar angkasa, menggantikan ISS.
"Kami akan meluncurkan empat orang pada tahun 2025. Mereka akan tinggal di Haven-1 selama dua minggu, kemudian kembali dengan selamat, menunjukkan kepada NASA kemampuan kami dari pesaing mana pun," ungkap Haot.
Perlu diketahui, Vast Space memang berniat untuk masuk ke dalam program Commercial Destinations in Low Earth Orbit (CLD) milik NASA. Program ini punya dana sebesar $415 juta (sekitar Rp6,5 triliun) buat mendukung pengembangan stasiun luar angkasa komersial.
Saat ini, ada dua kandidat utama, yakni Starlab dan Orbital Reef (proyeknya Jeff Bezos lewat Blue Origin). Masalahnya, Vast Space belum dapat kontrak dari NASA. Tapi mereka punya strategi untuk unjuk gigi kepada NASA bahwa mereka dapat menempatkan stasiun antariksa di luar angkasa lebih cepat dari pesaing.
"Kami tertinggal," ucap Haot seraya melanjutkan, "Apa yang dapat kami lakukan untuk menang? Jawaban kami, pada paruh kedua tahun 2025 adalah peluncuran Haven-1."
Haven-1 bakal jadi stasiun luar angkasa mini dengan volume 45 meter kubik, dilengkapi port dok, tempat tinggal kru, laboratorium, hingga meja makan yang bisa dilipat di samping jendela berkubah setinggi sekitar satu meter.
Untuk berkomunikasi dengan satelit di orbit bumi, nantinya stasiun luar angkasa tersebut akan menggunakan tautan laser Starlink sekitar 425 kilometer di atas permukaan bumi. Teknologi ini pertama kali diuji selama misi Polaris Dawn pada musim gugur tahun 2024.
"Meskipun tidak ditujukan untuk wisatawan atau dirancang sebagai hotel, Haven-1 akan memiliki desain yang nyaman dan uni," tutur Haot.
"Stasiun ini akan menampung astronaut profesional atau individu yang membiayai sendiri tugas-tugas penting, karena laboratorium ini akan menjadi tempat demonstrasi untuk Haven-2 yang kami tuju untuk menggantikan ISS," tambahnya.
Beda dengan Haven-1, Haven-2 bakal dua kali lebih besar, punya dua port docking, serta lebih banyak sumber daya untuk menopang kehidupan astronot lebih lama. Dan pada 2030, modul utama Haven-2 bakal dikirim pakai SpaceX Starship, lalu dikombinasikan dengan modul-modul yang sudah ada di orbit. Target akhirnya, stasiun dengan volume 550 meter kubik itu direncanakan cukup buat 12 orang tinggal di luar angkasa.
Saat ini, stasiun luar angkasa masih dibiayai pemerintah dan harganya selangit. Tapi Haot yakin Vast Space bisa menekan biaya hingga 5 kali lebih murah, sehingga komersialisasi luar angkasa jadi lebih masuk akal.
0 Comments





- Orang Tua Khawatir Anak Kecanduan Main Roblox, Ini Kata Sang CEO!
- Makin Panas! Luigi Mangione Ngaku Tak Bersalah atas Pembunuhan CEO UnitedHealthcare
- “Emily in Paris" Season 5 Mulai Syuting di Paris dan Roma, Siap-Siap Baper Liat Emily Pacaran di Italia!
- Huawei Mate XT Si Trifold Ajaib, Bukan HP Lipat Biasa!
- Pasang Aplikasi Pinjol Tak Bisa Dihapus, Oppo dan Realme Minta Maaf
- Terharu! Penulis Novel ‘Game of Thrones’ Peluk Anak Dire Wolf Hasil Rekayasa Genetika
- Blake Lively Diduga Coba "Kudeta" Sutradara Justin Baldoni di Film 'It Ends With Us'
- Playboi Carti Akhirnya Rilis Album ‘Music’, Ada Kolaborasi Bareng Kendrick Lamar dan The Weeknd!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!