Banjir Bandang Donggala, Kemendikdasmen Gerak Cepat Kirim Bantuan untuk Sekolah

JAKARTA, GENVOICE.ID -Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, turun langsung ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah untuk lihat kondisi guru dan murid yang terdampak banjir bandang. Nggak cuma meninjau, Atip juga memberikan bantuan sebagai bentuk dukungan nyata.

Dilansir Antara, pada Sabtu (14/6), Atip menegaskan bahwa penanganan cepat sangat dibutuhkan agar proses belajar-mengajar tetap bisa berlangsung tanpa hambatan, meskipun tengah dilanda bencana.

Banjir Bandang Donggala, Kemendikdasmen Gerak Cepat Kirim Bantuan untuk Sekolah
- (Dok. Antara).

"Hari ini Kemendikdasmen akan memberikan tanggap darurat agar proses belajar mengajar tetap berjalan," kata Atip.

Atip bilang, sekolah-sekolah yang terdampak banjir bandang bisa masuk ke Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Lewat program ini, sarana pendidikan bisa segera direhab dan dibenahi biar kegiatan belajar mengajar bisa jalan lagi tanpa hambatan.

"Dalam rangka mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua yang menjadi prioritas pemerintah saat ini adalah menghadirkan fasilitas yang layak untuk penyelenggaraan pendidikan karena ini adalah salah satu indikator untuk kemajuan pendidikan di Indonesia," imbuhnya.

Atip juga bilang, lewat berbagai direktorat seperti Pendidikan Khusus, PAUD, SD, SMP, dan Sekretariat Nasional SPAB, pihaknya telah menyalurkan sejumlah bantuan ke sekolah-sekolah terdampak.

Bantuan yang diberikan meliputi 450 paket perlengkapan belajar untuk siswa, dua paket Alat Permainan Edukatif (APE) untuk PAUD, dana operasional SPAB sebesar Rp135 juta, satu unit ruang kelas darurat, serta 21 judul buku bacaan non-teks. Semua bantuan ini diberikan supaya proses belajar tetap bisa berjalan meskipun dalam kondisi darurat.

Sementara itu, Kepala SMPN 9 Tanantovea, Ahmad Hitler, bilang bahwa meski terkena musibah banjir bandang, kegiatan belajar-mengajar masih tetap jalan dengan memanfaatkan empat ruang kelas yang masih bisa dipakai.

"Kami gunakan empat ruang belajar yang tidak rusak parah untuk melanjutkan pembelajaran," ujar Hitler.

R
Rifqy Alief Abiyya
Penulis
  • Tag:
  • Banjir
  • Korban Banjir
  • Sekolah Dasar
  • Sekolah
  • kemendikbud
  • breaking news
  • donggala

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE