Blake Lively Diduga Coba "Kudeta" Sutradara Justin Baldoni di Film 'It Ends With Us'

JAKARTA, GENVOICE.ID - Drama di balik layar film It Ends With Us makin panas! Setelah Blake Lively dan Justin Baldoni saling tuding lewat dokumen hukum, kini muncul suara baru dari orang dalam produksi.

Seorang anggota kru bernama Talia Spencer, yang bekerja sebagai storyboard artist, buka suara dan menyebut Blake mencoba mengambil alih arah kreatif film dari tangan sang sutradara.

Blake Lively Diduga Coba "Kudeta" Sutradara Justin Baldoni di Film 'It Ends With Us'
- (Dok. E News).

Talia muncul di 60 Minutes Australia pada 13 April lalu dan membeberkan pendapatnya soal konflik ini. Ia menyebut Justin sebagai "salah satu dari sedikit sutradara yang pernah saya temui yang benar-benar baik dan penuh rasa hormat." Namun, menurutnya, kebaikan Justin justru disalahartikan oleh Blake.

"Saya merasa mungkin Blake mencium kebaikan Justin, salah mengartikan itu sebagai kelemahan, dan mencoba mengambil keuntungan serta merebut kekuasaan," ujar Talia, dikutip dari E News, Rabu, (16/4).

Saat ditanya apakah ia merasa Blake berusaha mengambil alih kendali film, Talia menjawab, "Saya rasa iya."

"Menurut saya, ada kompromi besar dalam hal visi orisinal Justin untuk film ini," lanjutnya.

Komentar Talia menambah panjang daftar konflik antara Justin dan Blake, yang sudah menyeret nama-nama besar lain seperti Ryan Reynolds-suami Blake-dan bahkan Taylor Swift.

Blake sebelumnya menuduh Justin dan partnernya di Wayfarer Studios, Jamey Heath, melakukan pelecehan seksual, menciptakan lingkungan kerja yang toxic, serta menyebarkan fitnah terhadapnya setelah ia melayangkan laporan pertama kali.

Di sisi lain, Justin membantah semua tuduhan. Ia malah balik menuding bahwa Blake berusaha mengambil alih proyek secara tidak wajar, bahkan memanfaatkan posisinya sebagai produser untuk mengatur arah kreatif film.

Salah satu tuduhan paling mencolok adalah soal lagu My Tears Ricochet milik Taylor Swift. Justin mengklaim Blake "menyiratkan ancaman" kepada salah satu eksekutif studio bahwa ia bisa saja "mengubah pikirannya" soal meminta izin lagu tersebut dipakai di trailer, jika permintaannya tak dikabulkan.

"Manuver ini terasa bukan lagi seperti permintaan profesional, tapi lebih seperti pemerasan, menahan upaya pemasaran film demi mendapatkan kendali kreatif," tulis Justin dalam dokumen pengadilan sebelumnya.

Justin juga mengklaim ada dua versi film yang diedit, dan versi yang tayang di bioskop adalah hasil editan pribadi Blake sendiri. Sementara itu, tim pengacara Blake tetap teguh pada pendiriannya.

"Kasus ini menyangkut tuduhan serius tentang pelecehan seksual dan tindakan balasan," kata perwakilan hukum Blake dalam pernyataan ke E! News beberapa waktu lalu.

"Kami akan mempertanggungjawabkan tindakan para terdakwa, dan yakin bahwa saat semua bukti disampaikan, Ms. Lively akan menang," imbuhnya.

Persidangan dijadwalkan berlangsung pada Maret 2026 mendatang. Sampai saat itu tiba, publik tampaknya masih akan terus disuguhi berbagai twist dari drama It Ends With Us, yang ternyata tak cuma emosional di layar, tapi juga meledak-ledak di belakang kamera.



N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Blake Lively
  • Justin Baldoni
  • Konflik Aktor Film
  • It Ends with Us
  • Selebriti

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE