India dan Pakistan Capai Gencatan Senjata, Warga Kashmir: "Damai Bukan Cuma Deklarasi"

JAKARTA, GENVOICE.ID - India dan Pakistan resmi menghentikan tembakan setelah konflik militer yang hampir berujung perang terbuka. Meski gencatan senjata diumumkan, ketegangan belum sepenuhnya mereda, terutama bagi masyarakat Kashmir yang selama ini jadi korban di garis depan.

Gencatan senjata diumumkan Sabtu malam waktu setempat oleh Donald Trump, yang mengklaim AS berhasil menengahi dua negara bersenjata nuklir tersebut agar mundur dari ambang perang. Dalam pernyataan lanjutan, Trump memuji India dan Pakistan karena telah memilih meredam konflik ketimbang memperpanjang kehancuran.

India dan Pakistan Capai Gencatan Senjata, Warga Kashmir: "Damai Bukan Cuma Deklarasi"
- (Dok. Al Jazeera).

Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman, terdengar lagi letusan senjata dan peluncuran drone di wilayah Kashmir yang dikontrol India. Untungnya, situasi kembali tenang keesokan harinya, walau kedua pihak tetap saling menuduh soal siapa yang melanggar perjanjian lebih dulu.

India menyampaikan peringatan keras ke Pakistan lewat jalur komunikasi militer, menyatakan siap merespons jika provokasi berlanjut. Sementara itu, Pakistan menegaskan komitmennya untuk mematuhi kesepakatan.

Di kedua sisi perbatasan, pemerintah masing-masing mendeklarasikan gencatan senjata sebagai kemenangan nasional. Di India, Menteri Pertahanan Rajnath Singh menyebut keberhasilan militer sebagai "bukti kekuatan politik dan strategis negeri ini." Operasi yang dilancarkan pun diberi nama Operasi Sindoor, dan digambarkan sebagai simbol ketegasan India di panggung global.

Di Pakistan, pasukan militer dielu-elukan dalam pawai dan perayaan. Perdana Menteri Shehbaz Sharif bahkan menetapkan 11 Mei sebagai hari penghargaan untuk tentara. Media lokal memuat opini yang menyebut gencatan senjata ini sebagai "kemenangan taktis" yang berhasil membalikkan dominasi India di medan tempur maupun narasi diplomatik.

Tapi di balik euforia nasionalisme ini, warga Kashmir punya pandangan berbeda. Banyak dari mereka merasa hidup mereka kembali dijadikan pion dalam konflik dua negara besar. Bagi mereka, deklarasi damai tidak berarti jika permasalahan utama tak juga disentuh: status dan masa depan Kashmir.

Salah satunya adalah Sahad, warga Lembah Neelum di Kashmir yang dikontrol Pakistan. Ia menyebut beberapa hari terakhir sebagai pengalaman paling menakutkan dalam hidupnya. "Kami hidup di bawah bayang-bayang tembakan. Gencatan senjata ini bikin kami bisa bernapas, tapi sampai kapan?" katanya.

Lal Din, warga Poonch di sisi India, juga skeptis. "Saya sudah melihat banyak gencatan senjata selama hidup saya, tapi tentara dan senjata tetap berdiri berhadapan. Kami hanya angka dalam konflik ini."

Konflik terbaru ini dipicu oleh serangan militan di wilayah Kashmir India, yang menewaskan 25 turis Hindu dan satu pemandu wisata. India menuduh kelompok ekstremis yang dilindungi Pakistan sebagai dalangnya. Sebagai balasan, India meluncurkan rudal ke sembilan titik di Pakistan, menewaskan 31 orang. Ketegangan meningkat setelah dua malam berturut-turut serangan drone terjadi di wilayah India.

Amerika Serikat disebut memainkan peran besar dalam menengahi gencatan senjata. Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Wakil Presiden JD Vance dikabarkan menghabiskan dua hari penuh melakukan diplomasi maraton dengan kedua negara. Meskipun awalnya enggan terlibat, kekhawatiran terhadap potensi konflik nuklir membuat AS turun tangan secara aktif.

Trump disebut langsung menelepon pemimpin kedua negara, dan hasilnya adalah kesepakatan untuk menghentikan konflik-setidaknya untuk sementara.

Dalam konferensi pers terpisah, India mengklaim Pakistan-lah yang pertama meminta gencatan senjata. India juga menyebut telah kehilangan lima tentaranya dan menewaskan sekitar 40 pasukan Pakistan serta 100 militan. Sementara Pakistan mengklaim telah menjatuhkan beberapa jet tempur India, termasuk jet Rafale buatan Prancis. India tak membantah, tapi menyebut "kerugian adalah bagian dari konflik" dan semua pilot telah kembali dengan selamat.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Konflik India Pakistan
  • Kashmir
  • Gencatan Senjata

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE