Waspada! Kandungan Garam di Kaldu Instan Bisa Lebih Bahaya untuk Anak
JAKARTA, GENVOICE.ID - Konsultan Nutrisi Metabolik Anak dari FKUI-RSCM, dr. Yoga Devaera, Sp.A (K), mengingatkan para orang tua agar lebih cermat memilih bahan makanan untuk anak, terutama dalam penggunaan garam dan penyedap rasa dalam makanan harian maupun MPASI (Makanan Pendamping ASI).
Dilansir dari Antara, dr. Yoga menegaskan bahwa makanan rumahan jauh lebih rendah kandungan garamnya dibandingkan makanan olahan atau masakan dengan bumbu instan.
"Kalau kita masak sendiri, misalnya sayur sop, kandungan garamnya jauh lebih rendah dibandingkan bumbu instan. Rasanya pun sangat berbeda," ujarnya.
Yoga menjelaskan bahwa manusia secara alami memang memiliki insting menyukai rasa gurih, karena tubuh membutuhkan natrium. Namun, pada anak-anak, asupan garam harus dikontrol dengan ketat.
Dalam makanan rumahan, jumlah garam bisa ditakar dengan mudah dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berbeda dengan makanan olahan seperti nugget, kentang goreng kemasan, atau produk cepat saji yang sering mengandung garam dan bahan tambahan dalam jumlah berlebih.
"Kita bisa melatih anak untuk menyukai kentang goreng buatan sendiri. Tambahkan garam boleh, tapi sewajarnya," sarannya.
Terkait MSG (Monosodium Glutamat), Yoga menjelaskan bahwa meskipun MSG mengandung garam, penggunaannya bisa membuat makanan terasa gurih sehingga orang tua justru cenderung menambahkan lebih sedikit garam tambahan.
Namun ia menyoroti fenomena maraknya kaldu komersial yang dijual sebagai 'tanpa MSG' dan diklaim aman untuk bayi.
"Kaldu tanpa MSG yang katanya aman untuk bayi, biasanya justru mengandung garam sangat tinggi agar tetap gurih. Itu yang lebih berbahaya," tegasnya.
Yoga menambahkan bahwa konsumsi garam berlebih, khususnya dari makanan instan dan kaldu kemasan, dapat meningkatkan risiko hipertensi dini pada anak-anak, terutama yang masih mengonsumsi MPASI.
"Ibu-ibu harus hati-hati. Jangan mudah percaya dengan klaim 'bebas MSG', karena kandungan garamnya bisa jauh lebih tinggi dan membahayakan anak," pungkasnya.
Sebagai solusi, dr. Yoga menganjurkan para orang tua untuk menggunakan bumbu alami seperti daun salam, serai, atau daun jeruk sebagai pengganti rasa gurih yang lebih aman dan sehat untuk anak.
Waspada! Kandungan Garam di Kaldu Instan Bisa Lebih Bahaya untuk Anak
0 Comments





- Harvard Gugat Pemerintahan Trump Atas Pembekuan Dana, Tuduh Intervensi Akademis Ilegal
- Berikut Deretan Film dan Serial Seru yang Harus Ditonton di Bulan Mei, Mana Pilihanmu?
- Legenda Musik Motown Smokey Robinson Diselidiki atas Dugaan Kekerasan Seksual oleh Kepolisian Los Angeles
- Teror Molotov di Colorado: Ternyata Pelaku Rencanakan Serangan Selama Setahun
- Lonjakan Penumpang di Terminal Kalideres: Tembus 4.000 Orang pada H-4 Lebaran
- Lakers Tanggapi Kekalahan dengan Kemenangan di Gim Kedua Playoff NBA, Seri Imbang dengan Skor 1-1
- David Beckham Murka! Keras Kritik untuk Skuad Manchester United di Tur Asia
- Aktris Serial Film The Last of Us Bella Ramsey Dukung Kategori Gender di Ajang Penghargaan: 'Penting untuk Perempuan di ...
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!