Teror Molotov di Colorado: Ternyata Pelaku Rencanakan Serangan Selama Setahun
JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah serangan mengerikan mengguncang pusat perbelanjaan Pearl Street Mall pada Minggu siang (2/6), ketika seorang pria bernama Mohammed Sabry Soliman (45) melemparkan bom molotov ke arah peserta demonstrasi pro-Israel. Delapan orang mengalami luka bakar, sementara total 12 korban tercatat dilarikan ke rumah sakit, termasuk seorang penyintas Holocaust berusia 88 tahun.
Dilansir dari BBC International, menurut penyelidikan FBI, pelaku telah merencanakan serangan ini selama satu tahun, menunggu hingga putrinya lulus SMA sebelum menjalankan aksinya. Dalam interogasi, Soliman mengaku kepada polisi bahwa ia ingin membunuh semua Zionisdan menyatakan tidak menyesali tindakannya. Bahkan ia menyatakan akan mengulanginya jika diberi kesempatan.
Untuk mendekati target, Soliman mengenakan rompi oranye seperti tukang kebun dan membawa alat penyemprot berisi bensin oktan tinggi yang dirakit seperti flamethrower. Ia melemparkan dua bom molotov ke arah kerumunan yang tengah mengikuti kegiatan mingguan "Run for Their Lives", sebuah aksi solidaritas bagi sandera Israel di Gaza.
Tak hanya itu, pihak berwenang menemukan 16 bom molotov lain yang belum sempat digunakan di sekitar lokasi kejadian.
Soliman adalah warga negara Mesir yang datang ke AS menggunakan visa non-imigran pada tahun 2022. Setelah visanya berakhir pada Februari 2023, ia mengajukan permohonan suaka, namun status hukumnya masih belum jelas. Menurut dokumen pengadilan, Soliman belajar membuat molotov melalui YouTube dan beralih ke senjata api rakitan karena status imigrasinya menghalangi akses senjata api legal.
Menurut pernyataan resmi, ia memilih waktu serangan bertepatan dengan hari raya Yahudi Shavuot, dan secara spesifik menargetkan kelompok Yahudi karena kebenciannya terhadap "Zionis".
FBI menetapkan kasus ini sebagai tindak kejahatan kebencian dan aksi terorisme domestik, sementara Soliman kini menghadapi berbagai dakwaan berat, termasuk percobaan pembunuhan dan penggunaan alat peledak. Ia hadir di pengadilan melalui video dari penjara Boulder County dan akan kembali untuk sidang dakwaan resmi pada Kamis mendatang.
Sementara itu, peristiwa ini memicu kembali kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan bermotif kebencian terhadap komunitas Yahudi di AS. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa serangan lain juga terjadi, termasuk penembakan staf Kedutaan Israel di Washington dan pemboman rumah Gubernur Yahudi di Pennsylvania.
0 Comments





- Resmi! Hansi Flick Perpanjang Kontrak di Barcelona hingga 2027 Setelah Debut Spektakuler Musim Ini
- Travis Kelce Pertimbangkan Pensiun dari NFL, Belum Putuskan Masa Depan
- Pria di Pariaman Timur Diduga Tabrak Ayah Angkat hingga Tewas, Polisi Selidiki Kondisi Kejiwaan Pelaku
- Ramadan Soup Pilihan Sehat untuk Berbuka Puasa
- OpenAI Gantikan GPT-4 dengan GPT-4o, Tingkatkan Performa ChatGPT
- Myanmar Apresiasi Tim INASAR atas Upaya Penyelamatan Pasca-Gempa
- Semeru Erupsi Bertubi-tubi, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya
- Lincah Bak Pendekar, Penjual Tisu di Batam Mendadak Viral Usai Bergaya Seperti Sun Go Kong
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!