Apa Itu Puasa Intermiten dan Adakah Potensinya dalam Meredakan Gejala GERD? Ini jawabannya!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung adalah salah satu gangguan pencernaan yang paling umum terjadi, memengaruhi sekitar 20% orang dewasa di Amerika Serikat.
Dilansir dari Food Guides, setiap tahunnya, miliaran dolar dihabiskan untuk pengobatan dan diagnosis GERD, termasuk penggunaan obat-obatan seperti proton pump inhibitors (PPIs) yang kerap dikonsumsi dalam jangka panjang. Namun, semakin banyak orang yang mencari alternatif berbasis gaya hidup untuk mengurangi gejala GERD dan menghindari ketergantungan pada obat-obatan.
Salah satu metode yang mulai menarik perhatian peneliti adalah puasa intermiten (intermittent fasting/IF). Selama ini, IF dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol, mengatasi gangguan peradangan, serta membantu pengelolaan berat badan dan kadar gula darah. Kini, para ahli mulai meneliti potensi IF dalam membantu meredakan gejala GERD.
Lalu, apa yang dimaksud dengan puasa intermiten?
Puasa intermiten adalah pola makan yang berfokus pada kapan seseorang makan, bukan pada jenis makanan yang dikonsumsi. Berikut beberapa metode IF yang umum dilakukan:
-
16:8 → Berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam.
-
14:10 → Berpuasa selama 14 jam dan makan dalam jendela waktu 10 jam.
-
5:2 → Mengurangi asupan kalori hingga 500 kalori selama dua hari dalam seminggu, sementara lima hari lainnya makan seperti biasa.
-
Puasa selang-seling → Setiap dua hari sekali, hanya mengonsumsi 25% dari asupan normal, lalu kembali ke pola makan biasa pada hari berikutnya.
-
Puasa 24 jam → Berpuasa penuh selama 24 jam, biasanya dilakukan sekali atau dua kali seminggu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IF dapat membantu meredakan gejala GERD melalui berbagai mekanisme, seperti efek anti-inflamasi, penurunan berat badan, serta perubahan kadar hormon tertentu yang berpengaruh terhadap sistem pencernaan.
Sebuah studi tahun 2022 yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Gastroenterology meneliti sekelompok kecil partisipan dengan metode IF 16:8. Dari 25 partisipan, hanya 9 orang yang konsisten menjalankan IF selama 35 hari. Hasilnya, gejala GERD mereka menunjukkan perbaikan yang signifikan dan berkelanjutan sepanjang penelitian.
Selain itu, studi tahun 2023 dari The Cureus Journal of Medical Science meneliti dampak puasa Ramadan terhadap masalah pencernaan. Dalam penelitian ini, 130 peserta dibagi menjadi kelompok yang berpuasa dan yang tidak. Hasilnya menunjukkan bahwa gejala GERD lebih ringan selama bulan Ramadan dibandingkan bulan-bulan lainnya. Namun, penelitian tahun 2018 dalam Journal of Nutrition, Fasting and Health menemukan bahwa puasa Ramadan tidak memberikan dampak signifikan terhadap gejala GERD pada pasien yang sudah mengonsumsi obat penekan asam lambung seperti H2 blocker dan PPIs.
Menariknya, studi tahun 2021 dalam American Journal of Clinical Nutrition melaporkan bahwa IF selama Ramadan dapat mengubah mikrobiota usus pada individu sehat yang tidak mengalami obesitas. Perubahan ini dikaitkan dengan peningkatan produksi butirat dalam usus, yang berperan penting dalam kesehatan pencernaan.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan potensi manfaat IF dalam mengurangi gejala GERD, penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan uji klinis acak masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya. Jika Anda tertarik mencoba puasa intermiten untuk mengelola GERD, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan metode ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
0 Comments





- Baru Terungkap! Ternyata Patrick Schwarzenegger Nyaris Menjadi Superman di Film James Gunn
- Drama Terbaru Musik Hip-Hop: Pusha T Bongkar Penyebab Clipse Dicampakkan Def Jam, Ini Semua Gara-gara Kendrick Lamar vs ...
- Komnas Pengendalian Tembakau Desak Garuda Indonesia Blacklist Penumpang yang Merokok Elektrik di Pesawat
- Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Monas Tambah Loket Tiket dan Hadirkan Atraksi Spesial di Libur Lebaran
- Waduh! Rapper Terkenal Chris Brown Ditangkap di Manchester, Ada Apa?
- Ekspor Otomotif Korea Selatan Melambat di Maret, Permintaan Kendaraan Ramah Lingkungan Menurun
- Dua Astronot NASA Akhirnya Kembali ke Bumi Setelah Sembilan Bulan di Luar Angkasa
- Ini 5 Film Serial Terbaru yang Wajib Ditonton Pekan Ini, Mana yang Jadi Favoritmu?
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!