Trump Ngamuk! Tarif Impor Tiongkok Melejit Jadi 125 Persen
JAKARTA, GENVOICE.ID - Drama dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok makin panas.
Presiden Donald Trump resmi menaikkan tarif impor produk dari Tiongkok hingga total 125%, mulai Rabu, (9/4), dalam salah satu gebrakan ekonomi terbesarnya sejak kembali menjabat.
Kabar ini diumumkan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, yang menyebut kenaikan ini sebagai bagian dari "paket tarif resiprokal" yang awalnya hanya menaikkan tarif sebesar 34%.
Tapi saat Beijing tetap bersikeras balas menyerang dengan tarif 34% untuk produk AS, Trump langsung menaikkan angka tersebut dengan tambahan 50%. Hasilnya tarif fantastis 104%, naik dari level sebelumnya yang sudah tinggi.
"Negara-negara seperti Tiongkok yang memilih balas dendam terhadap pekerja Amerika akan sadar mereka salah besar," kata Leavitt, dikutip dari CNN Business, Rabu, (9/4).
"Presiden Trump punya tulang punggung baja, dan dia tidak akan mundur," imbuhnya.
Pasar saham langsung kelimpungan. Dow Jones anjlok 320 poin, S&P 500 turun 1,57%, dan Nasdaq rontok 2,15%. Efeknya menyebar ke Asia-Nikkei Jepang jatuh 3%, Hang Seng Hong Kong merosot, dan indeks utama di Korea dan Australia juga ikut memerah.
Tak cukup sampai di situ, Trump juga menekan perintah eksekutif baru yang membuat barang-barang dari Tiongkok senilai di bawah $800 (sekitar Rp12 jutaan) kini tak lagi bebas tarif.
Produk-produk dari e-commerce populer seperti Shein, Temu, dan AliExpress kini bakal kena tarif 90% mulai Mei. Padahal sebelumnya cuma dikenakan 30%.
Langkah ekstrem ini merupakan kelanjutan dari tarif 10% yang diberlakukan Februari lalu, yang menurut Trump, merupakan bentuk hukuman atas dugaan peran Tiongkok dalam penyelundupan fentanil dan imigrasi ilegal ke AS.
Reaksi Tiongkok? Panas. Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut langkah Trump sebagai "kesalahan di atas kesalahan" dan siap melancarkan balasan.
Mulai dari tarif tinggi pada produk pertanian AS seperti kedelai, larangan daging unggas, hingga boikot film Hollywood dan layanan legal asal AS. Bahkan, kerja sama terkait fentanil bisa disuspensi total.
"Tiongkok tidak mencari masalah, tapi juga tidak takut menghadapinya," tulis Liu Hong dari kantor berita resmi Xinhua pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Trump tetap keukeuh. Walau beberapa negara dan Uni Eropa juga kena imbas lewat tarif baru antara 11% sampai 50%, Gedung Putih menegaskan presiden hanya akan menerima "deal custom-made", bukan tawar-menawar standar.
Dengan Tiongkok masih jadi sumber utama barang-barang seperti smartphone, laptop, mainan, hingga peralatan komunikasi, siap-siap saja, harga barang-barang favorit kamu bisa makin menggila.
Apakah ini awal dari babak baru perang dagang global? Kita tunggu-tapi satu yang pasti, dompet Gen Z dan milenial Amerika bakal ikut kena getahnya Gen!
Trump Ngamuk! Tarif Impor Tiongkok Melejit Jadi 125 Persen
0 Comments





- Contraflow di Tol Japek Arah Cikampek Diterapkan, Jangan Sampai Salah Jalur!
- Greta Gerwig Siapkan Kejutan Besar di Remake 'Narnia', Casting-nya Bikin Heboh!
- Drakor ‘Knock-Off’ di Ujung Tanduk, Imbas Skandal Kim Soo Hyun dengan Kim Sae Ron
- Setelah 31 Tahun, Oasis Siap Rebut Posisi Nomor Satu dengan Lagu ‘Whatever’
- Rose Beri Kejutan Ciuman Manis untuk Lisa di Hari Ulang Tahunnya, Fans BLACKPINK Heboh!
- Sydney Sweeney Bikin Gebrakan Baru, Tren Lipstik "Tauve" Siap Menguasai 2025!
- Sutradara 'No Other Land' Hamdan Ballal Masih Hilang, Diculik Tentara Israel!
- Makeup Artist 'White Lotus' Ungkap Serum Andalan yang Bikin Riasan Nempel Seharian!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!