Mantan Asisten Sean 'Diddy' Combs Ungkap Alasan Tetap Kirim Pesan Cinta Meski Mengaku Korban Kekerasan: 'Saya Terbrainwash!'
JAKARTA, GENVOICE.ID - Dalam persidangan federal yang sangat disorot di Manhattan, seorang mantan asisten pribadi Sean "Diddy" Combs yang menggunakan nama samaran "Mia" memberikan kesaksian mengejutkan tentang bagaimana dirinya tetap mengirim pesan penuh kasih kepada sang rapper dan mogul hip-hop bertahun-tahun setelah pekerjaannya berakhir pada 2017, meski menuduh Combs melakukan pelecehan seksual kepadanya.
Dilansir dari The Hollywood Reporter, di bawah tekanan dari pengacara pembela Brian Steel, Mia membantah tuduhan bahwa klaimnya hanyalah rekayasa demi "mengincar uang #MeToo." Ia menjelaskan bahwa dirinya tetap mengirim pesan karena telah mengalami "brainwashing" atau cuci otak yang membuatnya sulit untuk melepaskan ikatan emosional meski sudah menjadi korban.
Mia mengungkap bahwa dinamika hubungan dengan Combs penuh dengan pasang surut yang ekstrem, membuatnya sulit untuk mempercayai insting sendiri. Dalam salah satu pesan tahun 2019, Mia bahkan mengatakan bahwa Combs "menyelamatkannya" dari mimpi buruk di mana ia terjebak dalam lift bersama R. Kelly, yang kini telah dihukum karena perdagangan seks.
Meski pengacara mencoba menampilkan pesan-pesan Mia untuk meragukan kredibilitasnya.
"Saya tidak pernah berbohong di ruang sidang ini dan tidak akan pernah berbohong. Semua yang saya katakan adalah benar," ucap Mia dengan tegas.
Kasus ini bermula dari tuduhan Mia bahwa Combs melakukan pelecehan fisik, termasuk mencium paksa dan pelecehan seksual di pesta ulang tahunnya yang ke-40, serta pemerkosaan beberapa bulan kemudian di rumah Combs di Los Angeles.
Mia juga mengaku lama menyimpan rahasia ini dan baru berani bicara setelah sahabatnya, penyanyi R&B Cassie, menggugat Combs atas pelecehan seksual yang kemudian diselesaikan dengan uang sebesar 20 juta dolar. Ia bahkan sempat menunda mengungkapkan semuanya kepada jaksa selama enam bulan setelah pertemuan awal.
Hakim Arun Subramanian memperingatkan pengacara pembela agar tidak berlebihan dalam mengorek kehidupan pribadi Mia, terutama terkait postingan media sosialnya, karena hal itu bisa mengintimidasi korban lain yang ingin bersuara.
Sidang yang tengah berlangsung ini menjadi sorotan besar dalam upaya melawan kekerasan seksual di industri hiburan, dan membuktikan betapa rumitnya perjuangan korban untuk mendapatkan keadilan di tengah tekanan dan manipulasi.
0 Comments





- Platform Digital Musik Spotify Perluas Fitur AI Playlist ke Lebih dari 40 Negara
- Menteri HAM Pasang Badan untuk Dedi Mulyadi: 'Kiriman Siswa Nakal ke Barak Militer Bukan Pelanggaran HAM!'
- Ampuh! Berikut 7 Teknik Rahasia agar Makeup Tahan Seharian
- Gegar! Nvidia Resmi Coret Tiongkok dari Peta Bisnis, Rugi Triliunan Gara-Gara AS!
- Cristiano Ronaldo Tegaskan Setia di Al Nassr, Tolak Godaan Klub-klub Piala Dunia Antarklub
- CEO Tinder Mendadak Mundur! Faye Losotaluno Tinggalkan Jabatan di Tengah Pemangkasan Besar-Besaran
- Ditreskrimum Polda Banten Tahan Dua Tersangka Kasus Pemalakan Proyek Chandra Asri Alkali
- Indonesia Gemparkan Cannes! Film Lokal Puncaki Box Office, Pencak Silat Bikin Dunia Terkesima
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!