Pilu! Pangeran Harry Ungkap Tak Bisa Kenalkan Inggris ke Anak-Anaknya Gara-Gara Ini
JAKARTA, GENVOICE.ID - Pangeran Harry kembali mencuri perhatian publik setelah menyampaikan curahan hatinya tentang kerinduan terhadap keluarga Kerajaan Inggris. Dalam wawancara eksklusif bersama BBC, Duke of Sussex mengungkapkan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan ayahnya, Raja Charles III, di tengah kekhawatiran atas kondisi kesehatan sang raja yang telah didiagnosis menderita kanker.
"Saya tidak tahu berapa lama lagi ayah saya akan hidup. Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan dalam konflik," ujar Harry dengan nada emosional, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (4/5).
Namun, upaya Harry untuk kembali menjalin komunikasi dengan keluarganya terhalang oleh persoalan keamanan pribadi. Menurutnya, Raja Charles menolak berbicara dengannya karena masalah tersebut.
Harry, yang kini berusia 40 tahun, mengakui bahwa beberapa anggota keluarganya tidak akan pernah memaafkannya, terutama setelah ia merilis buku memoar kontroversial Spare. Buku tersebut mengungkap ketegangan internal dalam keluarga kerajaan dan membuat hubungan mereka semakin renggang.
"Tentu saja mereka tidak akan memaafkan saya karena buku itu. Tapi saya ingin berdamai. Tidak ada gunanya terus bertengkar," katanya.
Meski telah keluar dari "lembaga" kerajaan pada 2020 bersama istrinya, Meghan Markle, Harry menegaskan bahwa dia tak bisa benar-benar meninggalkan keluarganya.
Keinginan Harry untuk membawa keluarganya kembali ke Inggris pun kandas setelah ia kalah dalam gugatan hukum terkait hak atas keamanan pribadinya. Ia berargumen bahwa keputusan untuk menurunkan tingkat perlindungan yang diberikan padanya tidak adil dan dilakukan tanpa analisis risiko yang memadai.
"Saya tidak bisa membayangkan membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris dalam kondisi seperti ini. Saya mencintai negara saya, saya merindukannya, dan menyedihkan bahwa saya tak bisa memperkenalkan tanah air saya kepada anak-anak saya," ucapnya penuh kesedihan.
Harry mengaku keputusan pengadilan tersebut bisa menciptakan preseden berbahaya. Ia khawatir pengaturan keamanan yang digunakan untuk mengatur pergerakan anggota kerajaan akan memenjarakan mereka dalam sistem yang tak memberi ruang bagi kehidupan yang berbeda.
"Keputusan ini bisa digunakan untuk mengendalikan anggota keluarga agar tidak bisa memilih hidup di luar sistem kerajaan," tegasnya.
Di tengah konflik dan ketegangan panjang, Pangeran Harry masih menyimpan harapan untuk berdamai. Meski luka lama belum sembuh dan komunikasi masih terhambat, ia menekankan pentingnya kebersamaan di tengah waktu yang tak pasti.
"Saya ingin berdamai dengan keluarga saya. Hidup terlalu singkat untuk menyimpan dendam," ujarnya.
Apakah langkah emosional ini akan membuka pintu rekonsiliasi di balik dinding istana? Hanya waktu yang bisa menjawab.
0 Comments





- The Last of Us Season 2 Diakhiri Scene yang Ngegantung! Apakah Ellie Mati? Berikut Penjelasan dari Kreator Serialnya
- Georgia, Negeri Baru Industri Film, Dari Tenda Sirkus ke Studio Canggih Bernilai Ratusan Juta Dolar
- Gunung Marapi Meletus Tiba-Tiba di Tengah Malam, Warga Diminta Siaga Penuh!
- Para Kardinal Gelar Pertemuan Pertama Usai Wafatnya Paus Fransiskus
- Madonna Siapkan Serial Terbatas Tentang Hidupnya di Netflix, Bekerja Sama dengan Sutradara Shawn Levy
- Momen Haru! Lima Orangutan Akhirnya Kembali ke Alam Liar Kalimantan Setelah Bertahun-tahun Rehabilitasi
- Duo Marquez Ukir Sejarah, Alex dan Marc Marquez Jadi Saudara Pertama Pemenang Grand Prix
- Pencarian Korban Longsor Tambang Batu Cirebon Dihentikan Sementara, 12 Orang Dilaporkan Tewas
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!