Modal Danantara Gak Diambil dari Efisiensi Anggaran, Ini Penjelasannya
JAKARTA, GENVOICE.ID - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menegaskan kalau efisiensi anggaran Rp300 triliun yang disebut Presiden Prabowo bukan buat modal operasional Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Duit segede itu bakal dipakai buat investasi, bukan jadi suntikan langsung ke Danantara.
Menurut Bambang, Danantara udah punya modal sendiri dari operasional perusahaan-perusahaan BUMN yang ada di bawahnya. Superholding ini terbentuk dengan cara mengalihkan kepemilikan saham BUMN dari Kementerian BUMN langsung ke Danantara.
"Jadi struktur modalnya apa yang ada sekarang. Kalau misalnya Pak Presiden mengatakan akan ada yang diinvestasikan (300 triliun rupiah) melalui Danantara, itu maksudnya bukan untuk memberikan modal kepada Danantara," ujar Bambang usai acara Digital Economic Forum di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (26/2).
Ia berharap, investasi yang dikelola Danantara bisa bantu pertumbuhan ekonomi dan mendukung berbagai agenda pembangunan pemerintah.
Bambang juga ngejelasin kalau pernyataan Prabowo soal investasi lewat Danantara bukan berarti ada dana tambahan dari APBN. Efisiensi anggaran di APBN tetap diprioritaskan buat program penting lainnya, bukan buat nyuntik modal ke Danantara.
"Tentunya kalau anggaran kan memang dalam satu disiplin APBN. APBN dipakai untuk apa? Ya untuk program-program prioritas, kan bisa saja misalkan tidak hanya makan bergizi gratis (MBG), atau untuk tiga juta rumah. Nah tiga juta rumah kan tidak harus semuanya dari APBN, tapi bisa dengan skema investasi melibatkan baik BUMN maupun perasaan swasta," katanya.
Waktu ditanya berapa jumlah pasti modal yang dialokasikan buat Danantara, Bambang nggak kasih angka spesifik. Tapi, dia memastikan kalau modalnya berasal dari BUMN yang udah tergabung dalam superholding ini.
"Ya semacam superholding dari BUMN. Jadi ya di jumlah semua, modalnya Pertamina, Telkom, Bank Mandiri dan semuanya," ujarnya.
Seperti yang udah diumumkan, Prabowo bakal manfaatin hasil efisiensi anggaran Rp300 triliun buat dikelola Danantara. Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia ini baru aja diluncurkan oleh Prabowo di Istana Kepresidenan, Senin (24/2).
Danantara bakal mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan dana awal diproyeksikan mencapai 20 miliar dolar AS. Organisasi ini punya dua holding utama, satu di bidang operasional yang dipimpin Dony Oskaria (Wakil Menteri BUMN) dan satu lagi di bidang investasi yang diketuai Pandi Sjahrir.
Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) udah siap kalau Danantara bakal mulai ngelola aset dan dividennya mulai Maret 2025. Dengan masuknya Pertamina ke Danantara, perusahaan ini juga berharap bisa ngeboost laba mereka.
"Kami kan mengikuti saja arah pemerintah," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, saat ditemui di Gedung DPD RI, Jakarta, Selasa.
Pernyataan ini muncul setelah ada pertanyaan soal kapan Pertamina bakal resmi jadi bagian dari Danantara. Targetnya, semua proses ini bakal kelar pada Maret 2025.
0 Comments





- The Peoples of the Sun (POTS) Gaspol Bareng Naykilla di Single Two Tickets
- Film Norma: Antara Mertua dan Menantu Tayang Lebaran 2025, Kisah Nyata Perselingkuhan yang Lebih Horor dari Film Horor
- Siap Bikin Romantis, HIVI! Meriahkan Konser Valentine Night di Movenpick Hotel Jakarta
- Jerome Kurnia dan Nadya Arina Bintangi Film Rahasia Rasa Karya Hanung Bramantyo
- KPU Resmi Tetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih
- Cerita Gigi Eks Cherrybelle Dalami Peran di Film Pernikahan Arwah, Sampe Riset Budaya Tionghoa ke Perpusnas
- Lirik Lagu "Perfect", Single Debut Solo Perdana Reza Arfandy Sambut Valentine
- Terungkap! Ini Alasan Direksi Shell Mundur Tiba-tiba
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!