Danantara Harus Bisa Kebut Proses Penisun Dini PLTU
JAKARTA, GENVOICE.ID - Presiden Prabowo Subianto memastikan soal peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) 24 Februari 2025. Lembaga ini diharapkan sebagai konsolidasi semua kekuatan ekonomi nasional yang ada di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Daya berarti energi atau kekuatan, sementara Anagata berarti masa depan. Dengan demikian, Danantara berarti energi atau kekuatan untuk tanah air atau Nusantara. Danantara ini kekuatan ekonomi, dana investasi yang merupakan energi, kekuatan masa depan Indonesia. Kekayaan negara dikelola, dihemat untuk anak dan cucu kita," kata Prabowo.
Rencananya, duit yang dikelola Danantara bakal dialirkan ke proyek-proyek kece, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, sampai produksi pangan. Semua yang berkelanjutan dan punya dampak gede buat masa depan Indonesia.
Menurut Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi dari UGM, Danantara kudu turun tangan buat bantu pemerintah ngebut proses pensiun dini PLTU dan transisi ke energi ramah lingkungan. Apalagi, AS baru aja mundur dari Paris Agreement yang bikin akses pendanaan global jadi rada seret.
"Jangan gara-gara akses pendanaan global itu tersendat lantas Pemerintah menghentikan program pensiun dini PLTU ini. Jangan! Optimalkan peran Danantara," tegas Fahmy.
Fahmy yakin banget, dengan kekuatan aset yang ada, Danantara bisa jadi pendorong utama transisi energi, bahkan tanpa bantuan banyak pihak. Cukup PLN dan Pertamina aja udah kuat, apalagi kalau Danantara yang nge-backup.
Lagipula kata Fahmy, kepentingan PLN pada program pensiun dini PLTU ini sangat besar dan strategis, sebab mayoritas pembangkitnya dari PLTU. Begitu juga kepentingan Pertamina di bisnis transisi energi, karena banyak aktivitas bisnisnya yang terkait transisi ini.
"Jangan sampai Danantara bantu hanya sebatas Corporate Social Responsibility (CSR), itu tidak ada nilainya dan tidak ada artinya. Harus dalam bentuk investasi supaya serius," tambahnya.
Danantara, Superholding BUMN Indonesia
Apabila Danantara menggelontorkan investasi untuk transisi energi, setidaknya itu memberi pesan kepada investor lain bahwa masa depan transisi energi di Indonesia sangat prospektif, sehingga mereka ikut bergabung mendorong akselerasi transisi energi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengatakan Danantara punya potensi gede buat jadi motor penggerak pendanaan energi terbarukan, khususnya yang digarap PLN dan Pertamina.
"Paling tidak bisa me-leverage asset BUMN untuk memobilisasi pendanaan. Bisa juga dipakai untuk mendorong pensiun dini PLTU milik PLN," ujar Fabby.
Danantara Harus Bisa Kebut Proses Penisun Dini PLTU
0 Comments





- Ngeri! Suami di NTB Tega Habisi Nyawa Istri Gegara Malu Punya Banyak Utang
- Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Kenalin Tro Kakak-Adik Super Absurd yang Siap Bikin Ngakak
- Daftar Lengkap Korban Tewas Akibat Ledakan Maut di Pantai Garut
- Sinopsis Film Pabrik Gula yang Dibintangi Arbani Yasiz dan Erika Carlina
- Qatar & Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Putaran Keempat Piala Dunia 2026 Zona Asia!
- Kena PHK! Barcelona Selesain Kontrak Clement Lenglet, Langsung Dilirik Klub Ini
- Dorong UMKM Mendunia, Pertamina Bawa Kripik Tempe Asal Sukabumi Tembus Pasar Arab SaudiĀ
- Drama Tukar Sandera Keenam Hamas dan Israel di Gaza, Bikin Deg-degan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!