Waspada! 99 Jemaah Haji Indonesia Terinfeksi Pneumonia di Tanah Suci, 1 Meninggal Dunia

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia menjadi sorotan setelah sebanyak 99 orang dilaporkan terinfeksi pneumonia saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Lebih mengkhawatirkan lagi, satu jemaah dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi saluran pernapasan akut yang serius.

Dilansir dari Antara, informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, dalam keterangan resminya pada Kamis (22/5).

Waspada! 99 Jemaah Haji Indonesia Terinfeksi Pneumonia di Tanah Suci, 1 Meninggal Dunia
- (Dok. iStock).

"Kita harus waspada, karena kondisi ini bisa berkembang menjadi penyakit berat jika tidak segera ditangani dengan tepat," ujar Liliek.

Menurut data yang dihimpun dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah dan Madinah hingga 20 Mei, puluhan jemaah yang terinfeksi tersebar di berbagai kloter dan sektor. Seluruh pasien kini tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit rujukan di dua kota suci tersebut.

Liliek menjelaskan bahwa pneumonia sangat berbahaya, terutama bagi jemaah yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Penyakit ini merupakan peradangan pada kantung udara di paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.

"Iklim yang ekstrem dan padatnya jemaah membuat risiko penularan penyakit pernapasan menjadi sangat tinggi," jelasnya.

Suhu di Mekkah dan Madinah pada Kamis tercatat mencapai 41-47 derajat Celsius. Cuaca panas ekstrem tanpa asupan cairan yang cukup dapat menyebabkan dehidrasi dan memperbesar risiko terkena infeksi.

Tak hanya itu, jadwal ibadah haji yang padat dan menguras tenaga-mulai dari perjalanan panjang, umrah wajib, hingga puncak ibadah di Armuzna, membuat daya tahan tubuh jemaah melemah.

"Keletihan fisik merupakan salah satu pemicu menurunnya imunitas tubuh. Dalam kondisi tersebut, tubuh lebih rentan terhadap serangan virus atau bakteri," imbuh Liliek.

Selain kelelahan dan cuaca panas, komorbid seperti diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung juga memperbesar risiko jemaah terkena pneumonia.

Untuk itu, pihak Pusat Kesehatan Haji mengimbau seluruh jemaah agar lebih waspada. Mereka disarankan untuk selalu mengenakan masker saat berada di kerumunan atau saat batuk dan bersin, rajin mencuci tangan, serta mengonsumsi minimal dua liter air setiap hari.

"Segera laporkan jika merasa kurang sehat. Petugas kesehatan haji kami selalu siaga demi menjaga keselamatan dan kesehatan jemaah," tegasnya.

Liliek menegaskan bahwa keselamatan jemaah tetap menjadi prioritas utama pemerintah. "Kami terus berupaya memberikan layanan terbaik agar seluruh jemaah bisa menyelesaikan ibadahnya dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat," pungkasnya.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Ibadah Haji
  • penyakit langka

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE