AS Resmi Serang Iran, Trump Klaim Situs Nuklir Dihancurkan Total

JAKARTA, GENVOICE.ID - Amerika Serikat secara terbuka melancarkan serangan ke Iran pada Sabtu, setelah Presiden Donald Trump memerintahkan pemboman terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Teheran. Langkah ini membuat AS terlibat langsung dalam eskalasi konflik Timur Tengah yang semakin memanas, meskipun Trump masih membuka peluang penyelesaian melalui jalur diplomasi.

Dalam pidato tengah malam dari Gedung Putih dan unggahan media sosialnya, Trump menyebut misi militer tersebut sebagai keberhasilan total. Ia memperingatkan Iran agar tidak melakukan aksi balasan. "Tujuan kami jelas: menghentikan kemampuan nuklir Iran dan menghapus ancaman dari negara sponsor terorisme nomor satu di dunia," ujar Trump.

AS Resmi Serang Iran, Trump Klaim Situs Nuklir Dihancurkan Total
- (Dok. CNN).

Trump mengeklaim tiga situs nuklir yang diserang - Fordow, Natanz, dan Isfahan - telah "dihancurkan sepenuhnya" dan mendesak Iran untuk segera kembali ke meja perundingan. Ia menegaskan bahwa jika Teheran tetap keras kepala, serangan berikutnya akan lebih besar dan lebih mudah dilakukan.

Sumber militer menyebut AS menggunakan enam pesawat pembom siluman B-2 untuk menjatuhkan bom penghancur bunker ke fasilitas bawah tanah di Fordow. Bom yang digunakan adalah GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator, senjata berbobot 30.000 pon yang dirancang khusus untuk menghancurkan instalasi bawah tanah dengan pertahanan berat.

Ini merupakan pertama kalinya bom tersebut digunakan dalam operasi tempur nyata, dan menjadi serangan paling signifikan terhadap infrastruktur strategis Iran sejak Revolusi 1979. Keputusan menyerang langsung situs nuklir Iran diambil setelah diplomasi dinilai buntu, meskipun sebelumnya Gedung Putih sempat memberi waktu dua minggu untuk membuka jalur negosiasi.

Sebelum serangan dilakukan, Trump dilaporkan telah berkoordinasi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Keduanya melakukan komunikasi pada Sabtu malam, dan Netanyahu menyambut baik langkah Trump, menyebutnya sebagai keputusan yang akan "mengubah sejarah".

Di sisi lain, Iran telah bersumpah akan membalas jika terjadi serangan dari AS. Militer AS pun telah meningkatkan kehadiran di kawasan sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan serangan balasan dari Teheran. Namun hingga Sabtu malam, belum ada indikasi bahwa AS akan melanjutkan serangan lebih lanjut.

Trump mengatakan bahwa dirinya sejak lama menentang kepemilikan senjata nuklir oleh Iran, dan menegaskan bahwa jalur diplomatik tak kunjung membuahkan hasil. Upaya terbaru dari para pemimpin Eropa untuk membuka kembali perundingan nuklir juga gagal, terutama setelah Iran menyatakan tak akan berunding sebelum Israel menghentikan serangannya - syarat yang ditolak oleh Trump.

Kini, perhatian dunia tertuju pada respons Iran dan apakah serangan ini akan menjadi awal dari solusi diplomatik atau memicu konflik yang lebih luas di kawasan.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Amerika Serikat
  • Presiden Trump
  • konflik iran-israel

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE