Umat Katolik di Roma Beri Penghormatan kepada Paus Fransiskus: "Dia Rendah Hati dan Dekat dengan Orang Banyak"

JAKARTA, GENVOICE.ID - Umat Katolik yang berkumpul di Roma untuk merayakan Paskah memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin pagi setelah beberapa minggu menjalani perawatan di rumah sakit. Sebagai bagian dari tradisi gereja, umat memperingati warisan paus yang dikenal dengan pendekatannya yang inklusif dan rendah hati.

Bill Nicoletti dan keluarganya, yang berasal dari Philadelphia, termasuk di antara ribuan orang yang hadir di Lapangan Santo Petrus untuk misa Minggu Paskah, saat Paus Fransiskus hadir dengan popemobile terbuka. Fransiskus, meskipun tampak lemah dan kesulitan berbicara, memberi berkat kepada bayi yang dibawa kepadanya, sementara umat bersorak "Viva il papa!" (Hidup Paus!).

Umat Katolik di Roma Beri Penghormatan kepada Paus Fransiskus: "Dia Rendah Hati dan Dekat dengan Orang Banyak"
- (Dok. National Catholic Reporter).

Setelah misa, Fransiskus muncul di balkon utama Basilika Santo Petrus untuk mengucapkan selamat Paskah dan memberikan berkat. Pada kesempatan itu, ia menegaskan seruannya untuk segera menghentikan pertempuran di Gaza. Pada pagi berikutnya, Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, meninggal dunia.

Nicoletti, yang kembali ke Lapangan Santo Petrus untuk memberi penghormatan, mengungkapkan rasa terkejutnya atas berita tersebut. "Rasanya seperti intervensi ilahi, Tuhan ingin dia hidup hingga Paskah, dan kemudian dia pergi," ujarnya.

Paus Fransiskus meninggal pada pagi hari Senin, dan jenazahnya akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Rabu untuk memberi kesempatan kepada umat untuk memberi penghormatan. Tanggal pemakaman belum diumumkan, tetapi pemakaman paus biasanya dilaksanakan dalam waktu empat hingga enam hari setelah kematian. Kanonisasi Carlo Acutis, yang dijadwalkan pada 27 April, juga telah ditunda.

Fransiskus, yang telah menjalani lebih dari 40 perjalanan internasional selama masa kepausannya, tetap melanjutkan tugas-tugas publik meskipun kesehatannya menurun. Salah satu penampilan terakhirnya adalah kunjungan ke Basilika Santo Petrus untuk berterima kasih kepada restorator yang menyelesaikan pemulihan makam Paus Urbanus VIII. Ia juga bertemu dengan Raja Charles dan Ratu Camilla selama kunjungan kenegaraan mereka ke Italia dan melanjutkan tradisi mengunjungi penjara Regina Coeli di Roma pada Kamis Putih.

Paus Fransiskus dikenal karena gaya kepemimpinannya yang lebih terbuka dan dekat dengan umat. Dalam masa 12 tahun kepausannya, ia banyak mendorong batas-batas tradisi gereja, berfokus pada isu-isu sosial dan perdamaian. Meskipun kesehatan yang semakin menurun, Fransiskus tetap melakukan berbagai aktivitas dan pertemuan penting hingga akhir hayatnya.

Penyusunan konklaf untuk memilih penggantinya diperkirakan akan dimulai dalam waktu 20 hari setelah kematian paus. Di Lapangan Santo Petrus, banyak umat yang merenungkan siapa yang akan menggantikan Paus Fransiskus dan melanjutkan arah kepemimpinan gereja yang telah ia tetapkan.

Nicoletti berharap bahwa penerus Paus Fransiskus akan melanjutkan visi dan arah kepausan yang telah ditetapkan oleh paus yang baru saja meninggal tersebut. "Saya berharap paus berikutnya akan melanjutkan kepausan Fransiskus," ujarnya.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Paus Fransiskus
  • Vatikan
  • Berita Duka

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE