Energi Bersih Jadi Andalan Ekonomi Tiongkok, Gaspol Sampai 10 Persen PDB
JAKARTA, GENVOICE.ID - Tiongkok makin ngegas di dunia energi bersih, sampai bikin beberapa negara panas dingin. Saking dominannya, teknologi ini malah bikin perang tarif dan drama dagang internasional. Tapi, buat ekonomi Tiongkok yang lagi lesu, energi bersih justru jadi penyelamat.
Dilansir dari The Straits Times, pas sektor properti di Tiongkok lagi loyo gara-gara permintaan turun, teknologi energi bersih malah ngebut. Tahun 2024, sektor ini nyumbang 10 persen dari PDB Tiongkok, dan kabarnya bakal naik lagi tahun ini.
Riset dari Centre for Research on Energy and Clean Air (Crea) for Carbon Brief nunjukin kalau kendaraan listrik (EV), baterai, dan tenaga surya masih jadi pemain utama yang narik lebih dari separuh investasi teknologi energi bersih di sana.
"Pada 2023, energi bersih menyumbang 9 persen PDB Tiongkok dari sebelumnya 7,2 persen pada 2022," kata Crea.
Nggak main-main, sektor teknologi energi bersih yang juga mencakup nuklir, angin, tenaga air, dan kereta api, berkontribusi 26 persen dari pertumbuhan PDB Tiongkok tahun 2024.
"Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa investasi energi bersih dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan investasi," kata Lauri Myllyvirta, analis utama Crea sekaligus peneliti senior di Asia Society Policy Institute.
Kontras banget sama kebijakan pemerintahan Trump yang malah mundur dari energi terbarukan dan riset iklim.
"Hal ini juga penting bagi dunia dan bagi upaya iklim global bahwa energi bersih sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, karena hal ini memberikan motivasi yang kuat bagi para pemimpin negara untuk mempertahankan pertumbuhan sektor ini yang pesat," tambah Myllyvirta.
Dengan kondisi ini, Tiongkok bisa lebih cepat capai puncak emisi karbon dioksida (CO2) terus nurun, padahal mereka penyumbang emisi terbesar di dunia.
Dilaporkan, ekonomi Tiongkok tumbuh 5 persen di 2024. Tapi, tanpa energi bersih, pertumbuhannya cuma bakal mentok di 3,6 persen.
Sektor energi bersih ini nyumbang 13,6 triliun yuan atau lebih dari 10 persen total PDB Tiongkok. Angka ini dihitung dari produksi barang hijau, investasi pabrik baru, pembangkitan listrik bersih, dan nilai ekspor.
"Logikanya adalah agar investasi dapat mendorong pertumbuhan PDB, investasi yang harus dilakukan setiap tahun lebih banyak daripada tahun sebelumnya, yang tidak dapat dipertahankan terlalu lama. Namun, jika investasi terus berlanjut pada tingkat saat ini, hal itu akan mendorong pertumbuhan output," kata Myllyvirta.
Banyak Cuan, Banyak Manfaat!
Pengajar Program Studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Ermatry Hariani bilang kalau pemerintah Indonesia wajib banget nyontek Tiongkok soal energi bersih. Soalnya, udah jelas cuan dan manfaatnya nggak cuma jangka pendek, tapi juga panjang.
"Tidak hanya manfaat kesehatan dan lingkungan, dengan energi bersih bisa sekaligus memecahkan banyak persoalan. Ini bisa menciptakan lapangan kerja baru karena dalam industri energi terbarukan membutuhkan keahlian tenaga kerja dalam bidang tertentu," kata Ermatry.
Selain itu, energi terbarukan juga kasih efek positif ke sektor lain, misalnya tenaga surya buat irigasi pertanian atau pabrik yang jadi hemat listrik.
Energi Bersih Jadi Andalan Ekonomi Tiongkok, Gaspol Sampai 10 Persen PDB
0 Comments





- Kadin Peringatkan Dampak Pengosongan Rekening Bank DKI terhadap Ekonomi Jakarta
- Alika Shafira, Riri Chantika, Ahimsa, dan Band Capfish Meriahkan Program Musik Main-Main di Cipete
- Kabar Duka, Penyanyi Lawas Emilia Contessa Meninggal Dunia
- Kemlu RI Buka Suara Soal Kebijakan Trump Setop Hibah dan Pinjaman dari AS
- Aktor Film Kolosal Sandy Permana Tewas, Jadi Korban Penusukan di Bekasi
- Jack Andie, Gitaris The Cat Police Rilis Single Solo Bertajuk 'Jangan Menangis'
- Dipha Barus x Jinan Laetitia Bawa Vibes Mistis Karo di Single "Batara"
- Gaspol Bioetanol! Pemerintah Harus Bikin Roadmap Biar Gak Ngambang
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!