Saba, Pulau Kecil Terpencil yang Menyimpan Pesona Karibia Tak Terjamah

Liburan ke Karibia biasanya identik dengan pantai ramai, resor megah, dan kemewahan tanpa batas. Namun, di tengah keramaian itu, ada satu destinasi yang menawarkan pengalaman berbeda, yakni Saba, pulau kecil yang menjadi permata tersembunyi di Karibia.

Dilansir dari Euro News, Saba ini berjarak dekat dari destinasi populer seperti Anguilla dan Antigua. Saba adalah pulau mungil seluas lima mil persegi yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya.

Saba, Pulau Kecil Terpencil yang Menyimpan Pesona Karibia Tak Terjamah
- (Dok. Canva/swedishmonica).

Sebagai salah satu wilayah khusus Kerajaan Belanda, Saba dihuni oleh sekitar 2.000 penduduk yang tersebar di empat desa.

Berbeda dari stereotip Karibia pada umumnya, pulau ini tak memiliki pantai pasir putih, resor all-inclusive, atau hotel berjejaring besar. Sebaliknya, hanya ada beberapa properti butik yang menawarkan kurang dari 200 kamar di seluruh pulau.

Menurut Malinda Hassell, Direktur Pariwisata Biro Pariwisata Saba, "Saba benar-benar berbeda dari destinasi Karibia lainnya. Ini adalah tempat yang menyegarkan bagi wisatawan yang mencari sesuatu yang unik."

Jika Karibia biasanya menarik wisatawan dengan pantainya, Saba menawarkan sesuatu yang lebih menantang. Pulau ini merupakan puncak gunung berapi yang sudah lama tidak aktif, dengan lanskap dramatis yang dipenuhi hutan tropis dan jalur pendakian.

Salah satu aktivitas terbaik adalah mendaki Mount Scenery, puncak tertinggi Saba. Jalur menuju puncak dirawat dengan baik, melewati ekosistem hutan hujan hingga hutan awan. James 'Crocodile' Johnson, pemandu berusia 70-an, sering menemani wisatawan mendaki sambil menunjukkan flora dan fauna unik di sepanjang jalan.

Bagi pecinta laut, Saba menawarkan pengalaman menyelam dan snorkeling kelas dunia. Topografi bawah lautnya yang bervariasi, dihiasi terumbu karang berwarna-warni, menarik penyelam dari berbagai penjuru dunia. Dengan hanya satu pusat penyelaman, Sea Saba, Anda dapat menikmati beragam aktivitas, mulai dari menyelam bersama hiu hingga mendapatkan sertifikasi menyelam di perairan tropis.

Saba bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ketenangan yang jarang ditemukan di era modern. Meski hanya 15 menit penerbangan dari pulau tetangga, atmosfernya begitu berbeda. Di sini, waktu seolah melambat, dan stres terasa menjauh begitu Anda menginjakkan kaki di pulau ini.

Pulau ini memiliki landasan pacu komersial terpendek di dunia, dengan penerbangan kecil yang hanya datang dari St. Maarten. Alternatifnya, wisatawan dapat menggunakan Makana Ferry Service dari pulau-pulau tetangga seperti Anguilla, St. Kitts, St. Eustatius, dan St. Maarten.

Namun, perjalanan ke Saba sepadan dengan usaha yang diperlukan. Meski banyak yang mencoba kunjungan sehari, Saba idealnya dinikmati dalam waktu dua hingga tiga hari. Anda bisa mendaki, menyelam, atau menghadiri berbagai acara yang mempertemukan penduduk lokal dan pengunjung.

Salah satu keunggulan Saba adalah komunitasnya yang ramah dan bersahabat.

"Jika Anda tinggal selama tiga atau empat hari, saat Anda pergi, Anda akan mengenal hampir semua orang di pulau ini," ujar Hassell.

Meskipun kecil, Saba menghadirkan pengalaman yang jauh melampaui stereotip destinasi Karibia. Pulau ini adalah surga bagi mereka yang mencari kedamaian, kehangatan, dan petualangan yang tak terlupakan.

I
Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Travel
  • Spiritualitas
  • Bali

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE