Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Israel saat Kapal Bantuan Menuju Gaza Disita

JAKARTA, GENVOICE.ID - Pasukan Israel mengambil alih kapal bantuan yang membawa aktivis iklim Greta Thunberg dan 11 orang lainnya saat mencoba menembus blokade laut di Jalur Gaza. Kapal berbendera Inggris bernama Madleen yang dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC) itu hendak mengirimkan bantuan kemanusiaan simbolis sekaligus menarik perhatian dunia terhadap krisis di Gaza.

Meski berencana tiba di Gaza pada Senin, kapal tersebut disusupi oleh militer Israel pada dini hari sebelum mencapai pantai. Kementerian luar negeri Israel mengonfirmasi kapal kini berada di bawah kendali mereka dan para penumpang dipastikan dalam keadaan aman. "Para awak kapal mendapat makanan dan minuman, dan kini sedang dalam perjalanan kembali ke negara asal mereka," ujar pernyataan kementerian tersebut.

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Israel saat Kapal Bantuan Menuju Gaza Disita
- (Dok. Axios).

Namun, FFC menuding tindakan Israel sebagai penyitaan paksa yang melanggar hukum, dengan awak kapal sipil yang tidak bersenjata ditahan secara sewenang-wenang. Mereka menyatakan bantuan yang dibawa, termasuk susu formula bayi, makanan, dan perlengkapan medis, ikut disita. Huwaida Arraf, salah satu penyelenggara Freedom Flotilla, menegaskan bahwa para relawan tidak seharusnya dikenakan tindakan hukum karena hanya berusaha menyalurkan bantuan dan menantang blokade yang dianggap ilegal.

Selain Greta Thunberg, kapal ini juga mengangkut Rima Hassan, anggota parlemen Eropa asal Prancis. Rima mengunggah foto awak kapal dengan tangan terangkat mengenakan pelampung, menandakan penangkapan mereka di perairan internasional sekitar pukul 2 pagi.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, sebelumnya memerintahkan agar kapal tersebut dicegah mencapai Gaza, menyebut misi itu sebagai kampanye propaganda yang mendukung Hamas. Blokade laut Israel terhadap Gaza sudah diterapkan sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada 2007 dan terus dipertahankan selama konflik yang terjadi hingga saat ini.

Organisasi internasional seperti PBB memperingatkan bahwa mayoritas penduduk Gaza, yang berjumlah lebih dari 2 juta jiwa, kini menghadapi ancaman kelaparan akibat blokade dan perang yang berkepanjangan. Pemerintah Israel menyatakan blokade diperlukan demi mencegah senjata sampai ke tangan Hamas.

Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, memberikan dukungan kepada Freedom Flotilla dan mengajak pelabuhan-pelabuhan lain di Mediterania untuk mengirim kapal bantuan ke Gaza sebagai bentuk solidaritas.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Konflik Israel-Palestina
  • Gaza

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE