Paus Fransiskus Wafat: Sang Pembela Palestina dan Simbol Kesederhanaan Dunia

JAKARTA, GENVOICE.ID - Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya pada 21 April 2025 setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Pemimpin umat Katolik tersebut meninggal dunia di umur 88 tahun.

Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal dengan sifat yang sederhana dan tak neko-neko. Ia juga sering memberikan pesan dan memperjuangkan upaya perdamaian dunia yang berkepanjangan, termasuk penyelesaian konflik Palestina-Israel. Tak tanggung, Ia juga pernah mengecam tindakan Israel pada bulan November lalu, sebelum mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Paus Fransiskus Wafat: Sang Pembela Palestina dan Simbol Kesederhanaan Dunia
- (Dok. Vatican News).

"Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida," tulis Paus dalam bukunya Hope Never Disappoints: Pilgrims Towards a Better World (Harapan Tak Pernah Mengecewakan: Peziarah Menuju Dunia yang Lebih Baik) dilansir dari Middle East Eye pada 22 April 2025.

"Hal ini harus dipelajari secara saksama untuk menentukan apakah situasi tersebut sesuai dengan definisi teknis yang telah dirumuskan oleh para ahli hukum dan organisasi internasional," sambungnya.

Pernyataan Paus Fransiskus ini sontak direspon Israel dengan memanggil Duta Besar Vatikan untuk Israel. Pihak Israel menyampaikan keberatan atas kritik yang disampaikan oleh Paus Fransiskus kepada serangan Israel ke Palestina.

Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga rutin menelpon paroki-paroki Katolik di wilayah Palestina. Dalam telponnya, Ia terus memberikan dukungan dan doa atas konflik yang sedang terjadi sampai saat ini. Rutinitas ini bahkan masih berlangsung ketika di rumah sakit setelah kondisinya mulai menunjukan pemulihan.

Paus Fransiskus tidak hanya menyampaikan pesan perdamaian pada konflik Palestina-Israel. Ia juga menaruh perhatian pada berbagai konflik kemanusiaan di belahan dunia termasuk Myanmar, Sudan, hingga Republik Demokratik Kongo.

Dikenal sebagai pemimpin yang vokal terhadap kemanusiaan, membela kaum tertindas, menentang ketidakadilan bahkan menentang kapitalisme. Kepergiannya menjadi luka dalam bagi dunia khususnya bagi umat Katolik sebagai pemimpin spiritualnya.

R
Rifqy Alief Abiyya
Penulis
  • Tag:
  • Konflik Israel-Palestina
  • Pro Palestina
  • Palestina
  • Vatikan
  • Paus Fransiskus

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE