Sukatani Akui Mendapat Tekanan dan Intimidasi dari Kepolisian
JAKARTA, GENVOICE.ID - Duo punk new wave asal Purbalingga, Sukatani, mengakui mendapatkan tekanan serta intimidasi dari pihak Kepolisian sehingga mereka harus mengunggah video klarifikasi yang sempat ramai diperbincangkan warganet. Informasi mengenai Sukatani yang diintimidasi oleh pihak Kepolisian ini diunggah langsung oleh akun Instagram resmi band pada Sabtu (1/3).
Unggahan ini berisikan pernyataan langsung dari Sukatani atas kejadian yang menimpa duo punk tersebut. Mereka mengakui kalau video klarifikasi untuk penarikan lagu "Bayar Bayar Bayar" telah merugikan Sukatani.
"Tekanan dan intimidasi dari Kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar' kami unggah melalui media sosial. Kejadian tersebut membuat kami mengalami berbagai kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil," tulis Sukatani.
Setelah ramai kasus penarikan lagu "Bayar Bayar Bayar", Sukatani sempat ditawarkan untuk menjadi Duta Polisi oleh Kapolri. Menanggapi ajakan tersebut, Sukatani menolak melalui unggahan tersebut. "Setelah video klarifikasi kami unggah, banyak sekali tawran-tawaran kepada Twister Angel akibat respon dari adanya pemecatan. Bahkan khususnya kepada Sukatani, tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri, dengan itu kami menolak tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian tersebut," jelas Sukatani.
Selain menyinggung soal tekanan yang didapat, Sukatani juga membuka pernyataan soal kabar pemecatan salah satu personilnya, yaitu Twister Angel. Riuhnya kasus penarikan lagu Sukatani yang berjudul "Bayar Bayar Bayar" juga ditambah ramai dengan kabar pemecatan Twister Angel sebagai guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Hati. Menurut warganet, aksi pemecatan Twister Angel sebagai guru adalah langkah 'cuci tangan' yang diambil oleh tempat Twister Angel bekerja.
"Kami meluruskan bahwa Twister Angel benar-benar diberhentikan (Pemutusan Hubungan Kerja) secara sepihak oleh Yayasan tempatnya mengajar dengan alasan 'Twister Angel termasuk salah satu personel Sukatani Band Punk," tulis Sukatani.
Menurut Sukatani, aksi pemecatan Twister Angel dilakukan tanpa memberikan ruang dan kesempatan baginya untuk dimintai keterangan. Dalam surat yang mereka terima, tidak ada keterangan bahwa menjadi personel Sukatani adalah pelanggaran berat.
Pada unggahannya, Sukatani juga menjelaskan tentang penampilannya di Slawi, Tegal. Menurutnya penampilan tersebut adalah murni pertanggungjawaban Sukatani untuk tetap memenuhi janji melakukan pertunjukan. "Kami paham bahwa apa yang baru saja kami alami dan dukungan luas dari kawan-kawan semua membuat semua pihak yang berbuat salah pada kami tiba-tiba mau terlihat baik," ujar Sukatani.
Sukatani juga mengaku bahwa kedepannya mereka akan bekerja sama dengan LBH Semarang-YLBHI. Untuk menutup pernyataan, mereka mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan.
Sukatani Akui Mendapat Tekanan dan Intimidasi dari Kepolisian
0 Comments





- Brand Sepatu Vans Gandeng Voice of Baceprot Jadi Global Brand Ambassador
- Bologna Akhiri 51 Tahun Penantian! Kutukan Final Milan Jadi Sorotan
- Film Biografik The Beatles Terbaru Umumkan Jajaran Aktor
- Kemenhut Siapkan Langkah Hukum Terkait Aktivitas Tambang di Raja Ampat
- Kunjungi Akmil Magelang dan Borobudur, Presiden Prabowo Dampingi Macron Teken Kerja Sama Persahabatan
- Truk dari Volvo Akan Menggunakan Teknologi Pengemudi Virtual
- Kemajuan Negosiasi Mineral Ukraina dan Serangan Mematikan di Dnipro
- Buku "A Hymn to Life", Memoar tentang Keteguhan dan Harapan Penyintas Kekerasan Seksual
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!