Bologna Akhiri 51 Tahun Penantian! Kutukan Final Milan Jadi Sorotan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Setelah lebih dari lima dekade hanya menjadi penonton di panggung besar, Bologna akhirnya kembali mencicipi manisnya trofi. Dalam final Coppa Italia 2024/2025, mereka sukses menundukkan AC Milan dengan skor tipis 1-0 lewat gol tunggal Dan Ndoye. Kemenangan ini menjadi penutup sempurna perjalanan panjang yang penuh penantian.

Melansir dari SKOR.ID, Kamis (15/5), gol yang dicetak Ndoye pada menit ke-53 menjadi momen krusial yang merobek harapan Milan dan membakar semangat para pendukung I Rossoblu. Ini adalah gelar ketiga Bologna di ajang Coppa Italia setelah terakhir kali mereka meraihnya pada musim 1973/1974. Sementara trofi pertama diraih jauh sebelumnya, di musim 1969/1970, saat sistem kompetisi masih menggunakan format grup.

Bologna Akhiri 51 Tahun Penantian! Kutukan Final Milan Jadi Sorotan
- (Dok. Bola).

Bagi Bologna, ini bukan sekadar trofi-ini adalah penghapus dahaga sejarah dan pembuktian bahwa mimpi besar tetap bisa diwujudkan oleh tim yang tekun membangun dari bawah.

Di sisi lain, AC Milan justru makin terpuruk dalam rekor buruk mereka di partai final. Ini menjadi kekalahan ketiga mereka secara berturut-turut di final Coppa Italia setelah tumbang dari Juventus pada 2016 dan 2018. Terakhir kali Rossoneri mencicipi manisnya kemenangan di ajang ini terjadi 22 tahun lalu, pada musim 2003/2004.

Pelatih Bologna, Vincenzo Italiano, tak kuasa menahan emosinya usai peluit akhir. Bagi Italiano, kemenangan ini lebih dari sekadar pencapaian pribadi-ia mempersembahkannya untuk mendiang Joe Barone, eks direktur Fiorentina, klub yang sempat dibawanya ke final Coppa Italia musim lalu.

"Ini adalah hasil dari proses panjang dan pertumbuhan bersama. Kami melewati masa sulit, tetapi kini kami merayakan sesuatu yang besar," ujar Italiano, dengan rasa bangga dan haru.

Dengan kemenangan ini, Bologna bukan hanya mencetak sejarah baru, tetapi juga memberi pelajaran bahwa konsistensi dan tekad mampu menjungkirbalikkan tradisi kekuasaan klub-klub besar. Dan untuk Milan, ini menjadi tamparan keras yang menunjukkan bahwa nama besar saja tak cukup untuk meraih kejayaan.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Sport
  • Sepak Bola
  • AC Milan

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE