Waspada! Trump Ancam Tarif Impor 100 Persen Buat Cegah Negara BRICS Ganti Dolar AS

JAKARTA, GENVOICE.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi ngasih peringatan keras kepada negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) supaya nggak ganti dolar AS sebagai mata uang cadangan global, pada Kamis (30/1). Trump ngasih ancaman bakal memberlakukan tarif impor sebesar 100 persen jika BRICS terus mendorong wacana penggunaan mata uang baru.

"Kami akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru atau mendukung Mata Uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau mereka akan menghadapi Tarif 100 persen," kata Trump di Truth Social dalam sebuah pernyataan yang hampir identik dengan yang diunggahnya pada 30 November.

Waspada! Trump Ancam Tarif Impor 100 Persen Buat Cegah Negara BRICS Ganti Dolar AS
- (Dok. Reuters).

Dilansir dari The Strait Times, negara BRICS yakni Rusia kasih reaksi atas pernyataan Trump itu. Rusia menyebut upaya AS untuk memaksa negara lain menggunakan dolar justru bisa menjadi bumerang.

Kelompok BRICS yang dalam beberapa tahun terakhir mendapat tambahan anggota beberapa negara lain ini tidak memiliki mata uang yang sama, tetapi diskusi yang telah berlangsung lama mengenai subjek ini telah memperoleh momentum setelah Barat menjatuhkan sanksi terhadap Russia atas perang di Ukraina.

"Tidak ada peluang BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam Perdagangan Internasional, atau di mana pun, dan negara mana pun yang mencoba harus mengucapkan halo kepada Tarif, dan selamat tinggal kepada Amerika!," katanya.

Trump mengunggah peringatannya kepada BRICS sementara Kanada dan Meksiko menunggu keputusannya untuk menindaklanjuti janjinya mengenakan tarif sebesar 25 persen kepada mitra dagang Amerika Utara Amerika Serikat tersebut mulai 1 Februari.

Trump beralasan, kebijakan ini bertujuan menekan aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanyl, serta membendung migrasi ilegal ke AS.

Di sisi lain, dominasi dolar AS dalam perdagangan global semakin menguat, didukung oleh ekonomi AS yang kokoh, kebijakan moneter ketat, dan risiko geopolitik yang meningkat. Studi dari Pusat GeoEkonomi Dewan Atlantik tahun lalu menunjukkan bahwa dolar AS masih menjadi mata uang cadangan utama dunia, dengan euro dan mata uang BRICS belum mampu menggeser posisinya.

Sebuah studi oleh Pusat GeoEkonomi Dewan Atlantik tahun lalu menunjukkan dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan utama dunia, dan baik euro maupun negara-negara BRICS tidak mampu mengurangi ketergantungan global terhadap dollar.

Akronim BRIC, yang awalnya tidak mencakup Afrika Selatan, dicetuskan pada tahun 2001 oleh kepala ekonom Goldman Sachs saat itu Jim O'Neill dalam sebuah makalah penelitian yang menggarisbawahi potensi pertumbuhan Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok.

Blok ini didirikan sebagai klub informal pada tahun 2009 untuk menyediakan wadah bagi para anggotanya guna menantang tatanan dunia yang didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya. Afrika Selatan merupakan negara pertama yang memperoleh manfaat dari perluasan blok tersebut pada tahun 2010 ketika kelompok tersebut dikenal sebagai BRICS.

Kelompok tersebut menambahkan Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab pada tahun 2023, dan Indonesia menjadi anggota awal bulan ini.

R
Rivaldi Dani Rahmadi
Penulis
  • Tag:
  • Shin Tae-yong
  • Timnas Indonesia

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE