Tren Teknologi Pendidikan yang Akan Mengubah Cara Belajar-Mengajar di 2025

JAKARTA, Genvoice.id - Dunia pendidikan sedang mengalami transformasi besar lantaran didorong oleh kemajuan teknologi yang membuat proses belajar makin seru, efektif, dan inklusif. Dari AI sebagai mentor pribadi, sistem asesmen cerdas, sampai pengalaman belajar yang lebih imersif, masa depan pendidikan bakal lebih personal dan berdampak kepada murid.

Menurut Managing Director Burlington English India dan Asia Tenggara, Amit Baveja, apa yang kita lihat sekarang sebenarnya sudah diprediksi oleh Nation Education Policy (NEP) 2020.

Tren Teknologi Pendidikan yang Akan Mengubah Cara Belajar-Mengajar di 2025
- (Dok. Medium).

"Saat ini, pendidikan dan teknologi bekerja sama, memberikan pengalaman yang lebih mendalam kepada peserta didik dan memungkinkan pendidik untuk mengajar dengan lebih efektif," ujar Baveja, dikutip dari News 18 pada Rabu, (29/1).

Bayangkan, perpaduan antara artificial intelligence (AI) dan Learning Management Systems (LMS) bikin pengalaman belajar jadi lebih seru dan efisien. Seperti halnya dikatakan oleh Co-Founder Simandhar Education, Sripil Jain, menegaskan bahwa AI dan sistem pembelajaran berbasis data akan jadi kunci dalam menyiapkan generasi mendatang untuk dunia kerja digital.

"Masa depan pembelajaran sedang dibentuk kembali dengan mengintegrasikan mentor yang digerakkan oleh AI dan platform LMS yang canggih. Misi kami adalah memberdayakan siswa dengan berbagai alat yang tidak hanya meningkatkan pembelajran, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk karier yang sukses," kata Jain.

Sebagai contoh, metode ujian tradisional seringkali bikin siswa kesulitan mengidentifikasi bagian mana yang perlu diperbaiki. Nah, dengan smart assessments, teknologi bisa langsung mengecek perkembangan siswa dan kasih feedback secara instan.

"Saya memperkirakan smart assessments akan menyederhanakan pengalaman belajar di masa mendatang. Penilaian cerdas memberdayakan pendidik dengan data waktu nyata, melacak kemajuan siswa sekaligus menawarkan umpan balik yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan belajar," tambah Baveja.

Sistem ini juga mendukung differentiated learning, di mana setiap siswa bisa belajar sesuai dengan kecepatannya sendiri. Kalau ada yang kesulitan di satu topik, mereka bakal diarahkan ke materi tambahan atau latihan yang lebih pas.

Sebaliknya, siswa yang lebih cepat paham bisa langsung dikasih tantangan yang lebih kompleks. Dengan cara ini, pengalaman belajar jadi lebih inklusif dan efektif untuk semua orang.

Model hybrid learning yang menggabungkan pembelajaran online dan offline juga semakin populer, memberi opsi belajar yang lebih fleksibel sesuai dengan gaya hidup modern.

N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Kampus
  • Universitas Terbaik
  • Universitas
  • Edukasi
  • education

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE