Lirik Lengkap Lagu "Pikiran Yang Matang" - Perunggu, Ajak Pendengar Lebih Waras di Era Digital
JAKARTA, GENVOICE.ID - Band pop rock asal Jakarta, Perunggu merilis single ketiga bertajuk "Pikiran Yang Matang". Lagu ini juga menjadi bagian dari album kedua mendatang sekaligus menegaskan Kembali identifitas musik Perunggu yang lebih familiar, sekaligus membawa pesan reflektif yang relevan dengan dinamika kehidupan di era digital.
Penggarapan single Pikiran Yang Matang lahir dari pengalaman nyata sang drummer, Ildo Hasman, yang menjalani puasa media sosial dan menemukan makna baru dalam relasi digital dan keseharian.
Kebiasaan penggunaan medsos dirasa membuat kebanyakan orang kurang produktif karena banyaknya waktu terbuang hanya untuk scrolling tanpa tujuan jelas. Keputusan untuk uninstall semua aplikasi medsos membawanya pada pengalaman baru yang lebih bermakna, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga dan melakukan aktivitas fisik.
Ditulis oleh gitaris sekaligus vokalis Maul Ibrahim, lagu ini mencerminkan keresahan kolektif atas budaya over-exposure media sosial.
Maul menambahkan bahwa proses penulisan lirik dilakukan pada awal 2024, bertepatan dengan pengalamannya sendiri yang mencoba membatasi penggunaan medsos setelah menyadari dampak negatifnya. Sebelumnya, Maul mengakui menghabiskan waktu hingga delapan jam per hari untuk membuka medsos, terutama pada pagi dan malam hari.
Namun, perlahan ia mulai mengontrol akses medsosnya dengan lebih selektif terhadap akun yang diikuti, serta menghindari untuk mengonsumsi konten negatif dan algoritma yang tidak memberikan nilai tambah dalam menjalani keseharian.
Secara aransemen, "Pikiran Yang Matang" tidak banyak berubah dari versi demo awal. Produser Petra Sihombing dan Enrico Octaviano memberikan kontribusi penting dalam pemilihan sound serta penambahan elemen vokal dan instrumen yang memperkaya warna musik tanpa menghilangkan nuansa rock yang menjadi ciri khas Perunggu.
Lirik Lagu "Pikiran Yang Matang" - Perunggu
Dinding yang mulai berjamur
Setengah dua dan ku butuh tidur
Isi kepalaku tak lebih penuh
Dari Transjakarta kemarin subuh
Mulai hari ini saja
Berhenti menyaksikan polahmu
Tak apa kurasa semua terlewat
Tak pernah berdampak penting bagiku
Hey
Aku tak perlu kenal dirimu
Atau membaca tulisanmu
Kuharap semua tetap begitu
Banyak yang butuhkan perhatianku dan
Hey
Kau pernah sita semua waktuku
Dan tak kembalikan satupun
Hidupmu biar kau yang tahu
Banyak yang butuhkan perhatianku
Hari ini tak lebih seru
Hari ini tak banyak terganggu
Hari ini oh biasa saja
Makin nyaman jauh dari drama
Hey
Aku tak perlu kenal dirimu
Atau membaca tulisanmu
Kuharap semua tetap begitu
Banyak yang butuhkan perhatianku dan
Hey
Kau pernah sita semua waktuku
Dan tak kembalikan satupun
Hidupmu biar kau yang tahu
Banyak yang butuhkan perhatianku
Di laut yang tenang
Dan pikiran yang matang
Dan semua umpatan yang kuredam
Kan kutuai semua yang kutanam
(Di laut yang.. Di laut yang..)
Di laut yang tenang
(Pikiran yang.. Pikiran yang matang)
Dan pikiran yang matang
Dan semua umpatan yang kuredam
Kan kutuai semua yang kutanam
Oh, dan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!