Terminal Tahun Baru Islam: Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram dan Doa Penuh Harapan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Menyambut 1 Muharram sebagai awal tahun baru Hijriah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan penuh makna. Salah satu tradisi yang banyak diamalkan adalah meminum susu putih, sebuah simbol pengharapan dan kesucian untuk menapaki tahun baru dengan semangat dan niat yang baik.

Melansir dari NU Online Jawa Timur, Jumat (27/6), tradisi ini berasal dari ajaran seorang ulama besar asal Makkah, Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, yang dikenal sebagai tokoh sufi Ahlussunnah wal Jamaah. Beliau memiliki kebiasaan membagikan susu putih kepada para muridnya setiap kali memasuki tahun baru Hijriah, sebagai bentuk doa dan tafa'ul-yaitu harapan akan datangnya kebaikan.

Terminal Tahun Baru Islam: Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram dan Doa Penuh Harapan
- (Dok. Radar Semarang).

Warna putih dari susu dipahami sebagai perlambang kesucian dan keberkahan. Dengan meminumnya, umat Islam diajak untuk menyambut tahun baru dengan hati bersih dan penuh optimisme bahwa hari-hari mendatang akan dipenuhi rahmat dan kebaikan.

Sebagai penyempurna amalan ini, Sayyid Al-Maliki juga menganjurkan untuk membaca doa berikut sebelum meminum susu:

????? ???? ??? ??? ????? ???
Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu
Artinya: "Ya Allah, berkahilah minuman kami ini dan tambahkanlah (rezeki) darinya untuk kami."

Makna dari tafa'ul sendiri telah melekat dalam tradisi Islam. Rasulullah SAW pun dikenal sebagai pribadi yang menyukai hal-hal yang bersifat positif dan penuh harapan. Dalam sebuah hadis disebutkan:

"Rasulullah SAW menyukai optimisme (tafa'ul) yang baik dan membenci prasangka buruk (tiyarah)."

Optimisme semacam ini pernah ditunjukkan Nabi SAW ketika mengganti nama seorang anak kecil dengan nama baru yang lebih baik, yakni Munzir, sebagai doa agar kelak anak tersebut menjadi pembawa nasihat dan manfaat.

Praktik tafa'ul juga banyak ditemui dalam tradisi fikih Islam. Misalnya, anjuran agar tulang hewan aqiqah tidak dipecah-sebagai harapan agar hidup sang anak tidak 'terpecah' atau mengalami kesulitan. Atau menyiram air dingin di atas makam sebagai simbol harapan agar kubur si mayit dilapangkan dan diberi kesejukan.

Menurut ulama tafsir kenamaan, Imam al-Sya'rawi, semangat tafa'ul memiliki efek psikologis yang positif:

"Tafa'ul yang baik akan membangkitkan semangat jiwa dan membuat tubuh lebih ringan dalam melakukan perbuatan baik."

Dengan demikian, meminum susu putih bukan hanya sekadar tradisi, melainkan sebuah ekspresi batiniah untuk menyambut tahun baru Hijriah dengan semangat positif dan keinginan kuat untuk menjalani hidup yang lebih baik. Semoga keberkahan dan kebaikan selalu menyertai sepanjang tahun ini.

Wallahu a'lam bishshawab.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • 1 Muharram
  • 1 Muharam 1447 H

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE