Paus Fransiskus Wafat, Minta Dimakamkan di Makam Sederhana Bertuliskan 'Franciscus'’

JAKARTA, GENVOICE.ID- Paus Fransiskus telah berpulang pada Senin pagi pukul 07.35 waktu setempat akibat stroke yang menyebabkan koma dan henti jantung yang tidak dapat dipulihkan.

Dalam wasiat yang dirilis Vatikan pada hari yang sama, ia menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan di tempat yang mencerminkan kesederhanaan hidupnya, sebuah makam tanah di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

Paus Fransiskus Wafat, Minta Dimakamkan di Makam Sederhana Bertuliskan 'Franciscus'’
- (Dok. ABC News).

"Aku ingin perjalanan duniawiku berakhir di tempat ziarah Maria yang sangat kuno ini," tulis Fransiskus dalam wasiat yang ditandatangani pada 29 Juni 2022, bertepatan dengan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, yang juga merupakan hari libur di Roma, seperti dikutip dariThe New York Times.

Dalam dokumen tersebut, ia meminta agar makamnya berada di lorong samping Kapel Paulus, dekat dengan ikon penting Salus Populi Romani - gambar Perawan Maria yang sangat ia hormati dan sering ia kunjungi.

"Makam itu harus berada di dalam tanah; sederhana, tanpa dekorasi khusus, hanya bertuliskan 'Franciscus'," tegasnya.

Keinginannya bukan tanpa alasan. Sejak awal masa kepausannya di 2013, Fransiskus selalu memulai dan mengakhiri setiap perjalanan apostoliknya dengan berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore. Bahkan saat pulang dari rumah sakit, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi gereja itu, meski hanya dari dalam mobil.

Ikon Salus Populi Romani sendiri dipercaya sebagai karya Santo Lukas, pelindung para pelukis, dan merupakan simbol devosi panjang dalam tradisi Yesuit, ordo yang menjadi rumah spiritual Fransiskus sebelum ia menjadi paus.

"Dengan dimakamkan di sana, aku ingin mengucap terima kasih kepada Bunda Maria atas kasih sayangnya yang lembut dan keibuannya," tulisnya menyentuh.

Selain wasiat, Vatikan juga merilis sertifikat kematian sang paus. Dokumen tersebut mencantumkan bahwa Fransiskus mengidap hipertensi, diabetes tipe 2, serta bronchiectasis, kondisi paru-paru kronis.

Ia sebelumnya juga pernah mengalami pneumonia di kedua paru-parunya dan sempat dirawat selama 38 hari di RS Gemelli.

Dalam penutup surat wasiatnya, Fransiskus mengungkapkan ketenangannya dalam menghadapi kematian, seraya berharap akan hidup kekal.

"Aku menulis ini dengan harapan hidup kekal yang penuh semangat, sambil menyadari bahwa senja hidupku di dunia telah mendekat," ujarnya.

Kalimat yang kerap ia ucapkan dalam pidato-pidato terakhirnya itu kini menjadi pengantar menuju peristirahatan abadinya, dalam damai dan kesederhanaan, seperti hidup yang selalu ia teladankan.

N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Kabar Duka
  • Meninggal Dunia
  • Umat Kristen
  • Vatikan
  • Paus Fransiskus

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE