Aksi Brutal Nelayan di Konawe: Bawa Bom Siap Ledak, Kini Terancam 20 Tahun Penjara!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Beberapa waktu lalu, kehebohan terjadi di perairan Pulau Bokori, Konawe, Sultra. Seorang nelayan berinisial SF (45) diciduk oleh tim Subdit Gakkum Dit Polairud Polda Sultra karena terbukti merakit dan membawa 14 botol bom ikan siap ledak-semua bahan peledaknya disita matang-matang sebelum digunakan!
Barang Bukti Bukan Rekayasa: Semua Siap Ledak
Direktur Polairud Sultra, Kombes Pol Saminata, membeberkan sepanjang penangkapan pada Sabtu 21 Juni 2025 sekitar pukul 08.15 WITA, ditemukan:
-
14 botol bom ikan siap pakai
-
1 kg pupuk merek Cantik
-
Potongan obat nyamuk, 13 botol kosong
-
Kompresor, dua korek api, serta serbuk korek
-
Tiga kaki katak (bom manual), kacamata selam, benang, gabus, dan satu kapal merah
Pria Ini Merakit Bom Sendiri-Rencananya Mau Dipakai di Perairan Selatan Konawe
Dilansir dari ANTARA, menurut pengakuan SF saat diperiksa, semua bahan peledak dirakit sendiri oleh dia, dan dia berencana menggunakan bom tersebut di sekitar Pasi Jembe dan Pulau Bokori untuk menangkap ikan. Sang nelayan sebelumnya tinggal di Desa Baji Indah, Soropia-sebuah desa yang terkenal dengan kehidupan nelayan tradisional.
Ancaman Kerusakan Laut & Hukuman 20 Tahun
Penegakan hukum ini bukan main-main, Gen. Dit Polairud Sultra kembali menunjukkan komitmen serius mereka untuk melindungi ekosistem laut Sulawesi Tenggara. Dengan penangkapan ini, mereka tidak hanya menyelamatkan biota laut, tapi juga mencegah potensi kerugian lingkungan dan ekonomi besar.
SF kini dijerat Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No.12/1951 soal bahan peledak, dan ancaman hukumannya bisa mencapai 20 tahun penjara.
Langkah Selanjutnya: Administrasi dan Gelar Perkara
Saat ini, SF dan barang bukti sudah diamankan di Markas Dit Polairud Sultra untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tim Gakkum sedang menyusun administrasi penyidikan serta menyiapkan gelar perkara sebelum diserahkan ke pihak kejaksaan .
Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada dan aktif melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan di perairan. Sebab, kerjasama masyarakat sangat penting melindungi laut kita dari praktik destructive fishing.
Edukasi dan Efek Jera Harus Jalan
Tindakan penegakan hukum seperti kasus ini penting untuk memberikan efek jera. Meski begitu, edukasi tentang bahaya pengeboman ikan juga tak kalah penting, Gen. Laut Indonesia pada akhirnya untuk kita semua-baik sekarang maupun generasi mendatang.
Kalau kamu lihat hal mencurigakan, jangan ragu untuk lapor. Lagipula, kita semua punya tanggung jawab menjaga laut agar tetap lestari dan hidup sehat untuk masa depan bersama!
0 Comments
- 5 Zodiak yang Mudah Dipengaruhi, Harus Lebih Waspada!
- Raket Padel Terbaik untuk Pemula & Pro! Ini Cara Pilih yang Cocok Biar Nggak Salah Beli!
- Resep Rendang Juara Buat Menu Daging Pas Idul Adha, Dijamin Enak dan Nagih!
- Rigen Murka Dapat Komentar Bercanda Soal Kepergian Gusti Irawan Wibowo: "Kami Komedian, Tapi Kami Juga Manusia!"
- Biaya Sekolah SD dan SMP Harus Gratis, Termasuk di Swasta! Ini Kata MK
- Makanan Pedas Bikin Ketagihan? Ini Rahasia di Baliknya yang Jarang Diketahui!
- Cara Mudah Atur Pola Tidur yang Berantakan, Dijamin Makin Fresh!
- Biaya Kuliah Kedokteran di Kampus Negeri Terbaik 2025, Mana Paling Murah?
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!