Dituding Eksploitasi Anak, Taman Safari Buka Bukti Video: "Mereka Ceria, Kok Bisa Disebut Disiksa?"

JAKARTA, GENVOICE.ID - Drama antara mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) dan pihak Taman Safari Indonesia (TSI) makin panas! Setelah curhatan penuh air mata dari eks pemain sirkus viral di media sosial dan bikin publik geram, kini giliran pihak TSI angkat suara. Lewat komisarisnya, Tony Sumampouw, Taman Safari menunjukkan bukti berupa video lawas demi membantah tudingan eksploitasi dan kekerasan terhadap anak-anak sirkus.

Tony nggak cuma ngomong doang, tapi langsung kasih video jadul dari tahun 1981 yang disebutnya bisa membuktikan suasana di OCI dulu jauh dari kata horor. Menurutnya, anak-anak yang disebut jadi korban, justru terlihat bahagia di tengah kegiatan sirkus. Waduh, jadi makin bikin penasaran siapa sebenarnya yang bener?

Dituding Eksploitasi Anak, Taman Safari Buka Bukti Video: "Mereka Ceria, Kok Bisa Disebut Disiksa?"
- (Dok. ANTARA).

Setelah kasus dugaan kekerasan terhadap mantan pemain sirkus OCI mencuat, Taman Safari Indonesia (TSI) akhirnya buka suara. Melalui Tony Sumampouw, komisaris sekaligus pelatih hewan yang aktif di OCI pada masa lalu, TSI menunjukkan video dokumentasi kegiatan sirkus dari tahun 1981.

Dalam video yang diputar ke media Antara, tampak anak-anak pemain sirkus sedang tampil dan beraktivitas di acara Sekaten, Klaten dan Yogyakarta.

"Kalau ada bekas luka (penyiksaan dan lainnya) itu enggak mungkin anak-anak ceria seperti ini," tegas Tony dilansir dari ANTARA, Rabu (16/4).

Tony mengaku ikut tinggal bersama para pemain sirkus saat itu, bahkan terlibat langsung sebagai pelatih hewan. Ia membantah keras adanya kekerasan atau eksploitasi, karena menurutnya seluruh kegiatan seperti makan, istirahat, pertunjukan, hingga belajar dilakukan secara terjadwal dan tertib.

"Kalau ada kekerasan mungkin saya juga kena, karena saya kan di sana juga," imbuhnya.

OCI & TSI, Beda Badan Hukum!

Tony juga menegaskan bahwa OCI dan Taman Safari Indonesia adalah dua entitas hukum yang berbeda. Meskipun beberapa kegiatan OCI sempat dikaitkan dengan Taman Safari, secara kelembagaan mereka tak punya hubungan resmi.

Lebih jauh, Tony mengenang bagaimana anak-anak yang tampil di sirkus saat itu sebenarnya datang dari latar belakang keluarga yang menolak keberadaan mereka.

"Ibu saya sangat suka anak-anak. Mereka diasuh sampai umur enam tahun, lalu diarahkan ke sirkus seperti akrobat. Ibu saya datang ke daerah itu dan mengambil anak-anak yang ditolak oleh orang tuanya. Dan itu ada saksinya," jelasnya.

Namun, Tony juga menduga ada aktor di balik viralnya isu ini. Ia menyebut ada pihak luar yang sengaja mengarahkan para mantan pemain sirkus untuk kembali memunculkan isu eksploitasi ini.

"Ini ada yang mengarahkan. Ada minta sesuatu. Yang mengarahkan itu dari luar OCI," ujar Tony tanpa menyebut nama siapa yang dimaksud.

Pemerintah Masih Terus Dalami Kasus

Sebelumnya, Wakil Menteri HAM Mugiyanto menerima langsung pengaduan dari sejumlah mantan pekerja OCI, yang mengaku jadi korban kekerasan semasa kecil saat bekerja di dunia sirkus.

"Kami dengarkan dari mereka, ada kemungkinan banyak sekali tindak pidana yang terjadi di sana," kata Mugiyanto, Selasa (15/4).

Meskipun peristiwa itu terjadi sejak tahun 1970-an, Mugiyanto menegaskan bahwa bukan berarti kasus ini tidak bisa diusut secara hukum.

"Apalagi, kita sudah punya KUHP sejak Indonesia merdeka," tambahnya.

Untuk menindaklanjuti laporan ini, Kementerian HAM akan bekerja sama dengan Komnas HAM dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Mereka juga berencana memanggil langsung pihak Taman Safari Indonesia untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kasus ini makin bikin publik bingung: siapa yang harus dipercaya? Di satu sisi, ada kesaksian menyayat hati dari para korban. Di sisi lain, pihak Taman Safari datang bawa video dan penjelasan panjang soal sejarah OCI.

Apakah video tahun 1981 bisa menjawab semua tudingan? Atau justru perlu investigasi lebih dalam dari pihak berwenang biar semuanya terbuka dan jelas?

Yang pasti, semua mata kini tertuju pada langkah hukum dan investigasi resmi dari pemerintah. Semoga nggak ada lagi anak-anak yang jadi korban di balik gemerlap panggung hiburan!

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Taman Safari
  • Pemain Sirkus
  • Kekerasan Sirkus

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE