Ilmuwan Asal Inggris Kembangkan Teknologi VR untuk Atasi Ketakutan Berbicara di Depan Umum
JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah platform virtual reality (VR) gratis dikembangkan untuk membantu orang yang mengalami kecemasan saat berbicara di depan umum. Inovasi ini menggabungkan teknologi dengan terapi paparan untuk meningkatkan rasa percaya diri pengguna.
Dr. Chris Macdonald, pendiri Immersive Technology Lab di Universitas Cambridge dan pencipta platform ini, mengatakan bahwa alat ini dirancang untuk mengatasi kendala yang sering dihadapi oleh mereka yang ingin mengatasi kecemasan berbicara.
"Kebanyakan orang memiliki kecemasan berbicara di depan umum, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mencari bantuan. Dengan proyek ini, saya ingin mengatasi hambatan itu," jelas Macdonald, dikutip dariThe Guardian, Senin (17/3).
Platform ini menggunakan metode exposure therapy atau terapi paparan, yang bertujuan untuk mengurangi ketakutan dengan membiasakan seseorang menghadapi situasi yang memicu kecemasan. Pengguna dapat berlatih berbicara dalam berbagai lingkungan virtual, mulai dari kelas kosong hingga stadion berisi 10.000 penonton. Fitur tambahan seperti suara bising atau kilatan kamera juga tersedia untuk meningkatkan daya tahan mental pengguna.
Menurut Macdonald, konsep ini mirip dengan pelatihan atletik. "Jika seseorang terbiasa berbicara di hadapan ribuan penonton virtual, maka berbicara di depan kelompok kecil dalam kehidupan nyata akan terasa lebih mudah," katanya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Virtual Reality menunjukkan bahwa platform ini memiliki potensi untuk meningkatkan rasa percaya diri. Dalam penelitian yang melibatkan 29 remaja dari China, para peserta menggunakan sistem VR ini selama 30 menit, disertai latihan pernapasan, sebelum akhirnya berbicara di depan 34 orang secara langsung.
Hasilnya menunjukkan bahwa persentase siswa yang merasa cemas berbicara di depan umum turun dari 65 persen menjadi 20 persen, sementara persentase yang merasa percaya diri meningkat dari 31 persen menjadi 79 persen. Selain itu, lebih banyak siswa yang mulai menikmati berbicara di depan umum setelah menggunakan platform ini.
Penelitian lain yang belum dipublikasikan juga menunjukkan hasil positif. Dalam studi ini, 18 peserta yang menggunakan platform secara mandiri selama seminggu melaporkan peningkatan rasa percaya diri dan kemampuan mengelola kecemasan, meskipun mereka tidak harus berbicara langsung di depan orang lain setelahnya. Meski hasil awal terlihat menjanjikan, para ahli menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas platform ini.
Dr. Matteo Cella, psikolog dari King's College London, mengatakan bahwa pendekatan ini memperluas konsep terapi paparan dan membuatnya lebih mudah diakses. Namun, ia juga memperingatkan adanya risiko jika paparan berlebihan justru memperkuat kecenderungan untuk menghindari berbicara di depan umum.
"Ada banyak inovasi digital untuk mengatasi tantangan kesehatan mental, tetapi banyak produk gagal bertahan lama karena kurangnya bukti ilmiah dan minimnya adopsi oleh pengguna," kata Cella.
Senada dengan itu, Dr. Kim Smallman dari Universitas Cardiff menyebutkan bahwa platform ini adalah langkah positif dalam meningkatkan akses terhadap keterampilan berbicara. Namun, ia menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi dampaknya dalam kehidupan nyata.
"Sebagai teknologi baru, kita perlu memahami sejauh mana alat ini benar-benar membantu, apakah meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi kecemasan, dan apakah ada efek samping yang perlu diperhatikan," ujarnya.
Meski masih membutuhkan uji coba lebih lanjut, platform ini telah digunakan oleh puluhan ribu orang selama pengembangannya. Macdonald berharap platform ini tidak hanya efektif secara teori, tetapi juga dapat digunakan secara luas. "Saya ingin membangun sesuatu yang benar-benar bisa dimanfaatkan oleh banyak orang," tutupnya.
0 Comments





- Kelly Clarkson Buka-Bukaan Soal Body Shaming & Video Musik Terbarunya: "Dulu Dibilang Murahan, Sekarang Aku Bebas Ekspre...
- Penggunaan AI Akibatkan Tingkat Pengangguran di Sektor IT Amerika Serikat Naik Jadi 5,7 Persen
- Korea Selatan Gelar Pemilu Presiden pada 3 Juni Setelah Presiden Yoon Dicopot dari Jabatan
- Penetapan 1 Syawal 1446 H, Lebaran di Indonesia hingga Malaysia Serentak
- Irish Bella Minta Doa dan Maaf Jelang Wukuf di Arafah, Ungkap Momen Spiritualnya
- Amalan-Amalan Bernilai di Bulan Ramadhan yang Perlu Diketahui
- Dokter PPDS Resmi Tersangka, Polisi Ungkap Barang Bukti dan Pasal yang Dikenakan
- Rayen Pono Hadirkan Sammy Simorangkir sebagai Saksi Kunci dalam Kasus Ahmad Dhani, Ini Alasannya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!