Perjalanan Singkat Gustiwiw, Musisi Berbakat yang Tinggalkan Jejak Tak Terlupakan
JAKARTA, GENVOICE.ID - Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Musisi muda Gusti Irwan Wibowo, atau yang lebih dikenal dengan nama Gustiwiw, meninggal dunia secara mendadak pada Minggu (15/6) pagi di sebuah penginapan di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kepergian sosok yang dikenal dengan karya-karya jenaka sekaligus menyentuh ini mengejutkan banyak pihak.
Gusti ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi oleh rekannya setelah tak kunjung keluar selama berjam-jam. Polisi menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya dan pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah.
Lahir di Bekasi pada 28 November 1999, Gusti adalah anak dari Timur Priyono, musisi legendaris Indonesia yang dikenal lewat lagu-lagu hits seperti Yang Penting Hepi dan Sedap Betul. Namun, di balik garis keturunannya yang musikal, Gusti tumbuh dalam kondisi ekonomi yang jauh dari kemewahan.
"Lagu boleh terkenal, tapi secara makan sehari-hari sih, telur dibagi empat masih aman kok. Cukup miskin," kata Gusti dalam sebuah wawancara pada Maret lalu.
Kehidupan sederhana tidak membuatnya menjauh dari musik. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan lagu-lagu dari band legendaris seperti Queen, The Beatles, dan The Police. Dari situlah ia belajar, bereksperimen, dan akhirnya menciptakan gaya bermusik yang khas, menggabungkan unsur humor absurd, musik tradisional, dan isu sosial sehari-hari.
Nama Gusti mulai melejit setelah video parodi Innalillahi Aaliyah viral di media sosial. Di situ, publik mengenal kemampuannya merangkai nada dan kata secara jenaka namun tetap menyentuh.
Gustiwiw juga pernah berkolaborasi sebagai produser musik dengan sejumlah musisi besar seperti Raisa, Nadin Amizah, Ardhito Pramono, hingga Jebung. Ia juga tampil sebagai cameo di beberapa film populer, termasuk Perayaan Mati Rasa dan GJLS: Ibuku Ibu-ibu.
Sebagai solois, ia merilis beberapa karya musik, termasuk mini album PLATONIS yang berisi lagu-lagu eksperimental. Album lainnya, Duh Gusti, menampilkan lagu populer Tanaman Rindu. Single terakhirnya, Diculik Cinta, dirilis sebagai bagian dari soundtrack film GJLS yang baru saja tayang.
Selain karyanya, sosok Gusti dikenal ramah, jenaka, dan hangat di kalangan komunitas kreatif. Ia juga aktif dalam kegiatan organisasi dan paduan suara semasa kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), memperkaya pengalaman musikalnya.
Tak sedikit yang menyebut Gusti sebagai penghubung antara humor generasi muda dan musik penuh makna. Ia adalah bukti bahwa karya bisa menyentuh tanpa harus dibuat serius.
Karya-karyanya telah membekas. Meski usianya masih muda, jejak kreatif Gustiwiw cukup dalam di benak generasi baru pecinta musik Indonesia. Jenazah Gusti akan dimakamkan di TPU Jatisari 2, Bekasi, kota tempat ia dilahirkan dan memulai perjalanan hidupnya.
Lampu panggung boleh padam, tapi suara dan pesan dari lagu-lagumu tetap hidup.
Selamat jalan, Gusti.
Indonesia kehilangan tawa yang paling jujur.
0 Comments





- Abis Naik Terbitlah Turun: Rupiah Indonesia Melemah Lagi! Mengapa Demikian?
- Rahasia Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi yang Wajib Kamu Tahu, Biar Gak Gampang Infeksi!
- Piastri Menangi GP China, Posisi Lawson Terancam?
- Alibaba Buat Model AI Pembuatan Video dan Gambar yang Tersedia untuk Umum, Siap Tantang OpenAI dan Pesaing Lain
- Parade Juara Liverpool Berubah Mencekam! Klub Akhirnya Buka Suara Soal Insiden Tragis di Water Street
- Ekspor Otomotif Korea Selatan Melambat di Maret, Permintaan Kendaraan Ramah Lingkungan Menurun
- Donald Trump Tandatangani Perintah Penutupan Voice of America, Tanda Kebebasan Pers Mulai Dibungkam?
- Puncak Arus Balik Kereta Api di Daop 1 Jakarta Capai Lebih dari 50 Ribu Penumpang per Hari
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!