Ini Cara Baru Menikmati Dunia Tanpa Membebani Bumi!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Di tengah kembalinya geliat pariwisata global, tahun 2025 menjadi momentum penting untuk meninjau ulang cara manusia bepergian.

Dilansir dari BBC International, 84% wisatawan dunia menganggap keberlanjutan penting, namun hampir separuh masih bingung apa sebenarnya arti "wisata berkelanjutan". Biaya yang tinggi pun menjadi penghalang utama.

Ini Cara Baru Menikmati Dunia Tanpa Membebani Bumi!
- (Dok. Getty Images).

Untuk menjawab kebingungan tersebut, berbagai pakar menyarankan langkah konkret agar wisatawan dapat tetap menikmati liburan tanpa meninggalkan dampak negatif bagi bumi dan masyarakat lokal. Berikut beberapa caranya:

1. Pilih Liburan yang Memberi Dampak Positif
Wisata regeneratif kini mulai naik daun-misalnya, program konservasi di Ekuador, pengalaman budaya di Australia, atau program "Loloma Hour" di Fiji yang mendorong turis menyumbangkan waktu untuk kegiatan sosial atau lingkungan. Di Hawaii, program M?lama mengajak wisatawan ikut restorasi habitat dan pembersihan pantai.

2. Perhatikan Dampak Sosial dan Budaya
Lebih dari separuh wisatawan kini sadar bahwa pariwisata tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kehidupan lokal-mulai dari krisis perumahan hingga demonstrasi overtourism. Pilihan bijak seperti menghindari destinasi populer di musim puncak, menggunakan pemandu lokal, dan menghargai budaya setempat bisa meringankan beban komunitas.

3. Tuntut Standar Tinggi dari Akomodasi
Hotel menyumbang emisi besar dalam industri wisata. Namun kini, opsi yang lebih hijau tersedia: dari hotel net-zero seperti voco Zeal di Inggris, hingga lodge bertenaga surya di Afrika Selatan. Wisatawan disarankan memilih akomodasi bersertifikasi keberlanjutan seperti B Corp, EarthCheck, atau Green Key.

4. Perhatikan Perjalanan, Bukan Hanya Tujuan
Transportasi udara masih menjadi penyumbang emisi terbesar. Di sisi lain, perjalanan kereta ramah lingkungan tengah berkembang pesat-seperti jalur Orient Express terbaru di Eropa dan rute baru di Australia dan Portugal. Saat harus terbang, wisatawan disarankan memilih penerbangan langsung dan kelas ekonomi untuk mengurangi emisi.

5. Bangun Koneksi yang Bermakna
Wisata edukatif seperti tur yang dipandu masyarakat adat kini semakin diminati. Di Australia, Amerika Utara, hingga Kolombia, pelancong bisa belajar langsung dari komunitas lokal melalui cerita, kegiatan konservasi, dan sains warga.

6. Manfaatkan Aplikasi Ramah Lingkungan
Aplikasi seperti AllTrails (untuk jalur alam), Happy Cow (restoran vegan), dan Droply (akses air minum) dapat membantu perjalanan lebih ramah lingkungan. Kalkulator jejak karbon seperti CoolClimate juga berguna untuk memantau dampak perjalanan.

7. Waspadai Greenwashing
Dengan meningkatnya tren hijau, banyak pelaku industri tergoda membuat klaim palsu. Kasus greenwashing menimpa beberapa maskapai besar dan bahkan program "Travel Sustainable" milik Booking.com. Wisatawan diminta lebih kritis dengan memeriksa ulasan tamu dan kebijakan keberlanjutan perusahaan secara langsung.

8. Gunakan Privilege untuk Kebaikan
Hanya sebagian kecil penduduk dunia yang bisa bepergian bebas. Dengan menyadari privilege ini, wisatawan diharapkan memilih pengalaman yang tidak merugikan manusia, hewan, atau budaya lokal-sebaliknya, mereka dapat menjadi agen perubahan positif melalui pilihan liburan yang lebih etis.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Keindahan Alam
  • Wisata

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE